Prabowo Kirim Utusan ke Washington, Siapkan Diplomasi Hadapi Tarif Trump
- tvOnenews.com/Abdul Gani Siregar
Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Prabowo Subianto mengambil langkah taktis menghadapi guncangan global akibat kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Dalam wawancara eksklusif bersama tujuh pemimpin redaksi media nasional, termasuk Lalu Mara Satriawangsa dari tvOne, Prabowo mengungkapkan bahwa Indonesia tidak tinggal diam.
“Saya akan kirim Pak Airlangga ke Washington. Kita sudah punya kontak dengan tokoh-tokoh di sana, dan kita akan diskusi, negosiasi,” ujar Prabowo dengan nada tegas namun diplomatis.
Langkah ini merupakan respons langsung terhadap lonjakan ketidakpastian global yang memukul industri padat karya seperti tekstil, sepatu, dan furnitur—sektor-sektor yang selama ini bergantung pada ekspor ke Amerika Serikat. Prabowo mengakui bahwa kebijakan proteksionis AS bisa berdampak serius pada tenaga kerja di Indonesia.
“Ini berat. Tapi kita tidak bisa hanya mengeluh. Kita harus bergerak,” katanya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, ditugaskan sebagai utusan utama untuk menjalin kembali komunikasi strategis dengan para pemangku kepentingan di AS. Tujuannya jelas: mempertahankan akses pasar bagi produk-produk ekspor Indonesia dan meminimalisir kerugian dari kebijakan sepihak Washington.
Selain mengirim Airlangga, Prabowo juga menyebut akan melakukan lawatan ke Eropa pada awal Mei sebagai bagian dari strategi diversifikasi pasar. “Kita terlalu tergantung pada satu pasar. Sudah saatnya kita cari alternatif, ke Afrika, ke Timur Tengah, ke Eropa,” ujarnya.
Prabowo menegaskan bahwa diplomasi ekonomi bukan hanya tanggung jawab menteri, tetapi juga peran langsung dari kepala negara. Ia menyatakan kesiapan untuk turun langsung dalam pertemuan-pertemuan tingkat tinggi demi menjaga stabilitas ekonomi nasional.
“Kalau kita tidak ambil langkah, kita akan kalah. Dunia sedang berubah, dan kita harus ikut membentuk arus, bukan hanya mengikuti,” tegasnya.
Dengan mengedepankan pendekatan negosiasi dan perluasan pasar ekspor, Prabowo menunjukkan bahwa Indonesia tak akan tinggal diam menghadapi tekanan dari luar.
Dalam narasi ekonominya, kemandirian nasional bukan sekadar slogan—melainkan strategi yang dijalankan dengan diplomasi aktif dan kalkulasi matang.
Load more