Pasar Saham Menggeliat, Emas Pecah Rekor! Investor Menanti Kejutan Liberation Day Trump
- reuters
Analis juga memperingatkan bahwa pasar saham AS saat ini dihargai untuk skenario perlambatan pertumbuhan ekonomi, tetapi belum mempertimbangkan kemungkinan resesi. Jika ekonomi AS benar-benar memasuki resesi, bursa saham bisa merosot lebih dalam hingga 10% lagi.
Emas Bersinar, Dolar Tertekan
Di tengah ketidakpastian global, emas kembali menjadi primadona. Harga logam mulia ini melonjak ke rekor tertinggi $3.148,88 per ounce atau sekitar Rp209.610 untuk hari keempat berturut-turut.
"Selain faktor aversi risiko, investor juga meningkatkan alokasi ke emas karena kebijakan perdagangan Trump yang berpotensi mengguncang status dolar sebagai mata uang cadangan dunia," kata Kyle Rodda, analis pasar keuangan dari Capital.com.
Sementara itu, permintaan tinggi terhadap obligasi pemerintah AS membuat imbal hasil Treasury 10 tahun turun hampir 6 basis poin ke 4,188%. Hal ini menekan dolar AS, yang mencatat performa kuartal pertama terburuk dalam sembilan tahun terakhir, dengan penurunan hampir 4% terhadap sekeranjang mata uang utama dunia.
Minyak & Bitcoin Juga Meningkat
Di pasar komoditas, harga minyak mentah terus naik setelah melonjak 2% pada Senin. Brent crude naik 0,1% ke $74,79 per barel, sementara minyak mentah AS meningkat ke $71,52 per barel.
Bitcoin juga ikut menguat, naik 1,2% ke $83.040, mencerminkan optimisme investor terhadap aset digital di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Trump Kembali Mengancam Iran & Rusia
Di tengah dinamika pasar, Trump kembali mengeluarkan peringatan keras terhadap Iran dan Rusia. Ia mengancam akan menjatuhkan tarif tambahan terhadap minyak mentah Rusia dan Iran, serta mengisyaratkan kemungkinan serangan militer terhadap Iran jika tidak segera menyepakati perjanjian nuklir dengan Washington.
Dengan berbagai faktor ini, pekan ini menjadi momen krusial bagi investor global. Semua mata kini tertuju pada 2 April, hari di mana Trump berjanji akan mengungkap rencana tarif balasannya. (nsp)
Load more