Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Menteri Investasi (Wameninves) sekaligus Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu, tengah gencar mengajak investor asing menanamkan modal di Indonesia.
Dalam lawatannya ke Australia pada 19-20 Maret, ia bertemu dengan 40 perusahaan besar guna menawarkan peluang investasi di sektor hilirisasi.
Todotua menjelaskan, proyek hilirisasi yang ditawarkan kepada investor Australia mencakup 77 proyek strategis nasional (PSN) yang akan jadi prioritas di 2025-2029.
Program hilirisasi yang masuk dalam PSN meliputi berbagai sektor, seperti hilirisasi garam, pengembangan soda ash, pemrosesan kelapa sawit, kelapa, dan rumput laut, hingga hilirisasi nikel, timah, bauksit, dan tembaga.
"Indonesia telah mengidentifikasi 28 komoditas hilirisasi dengan potensi investasi mencapai 618 miliar dolar AS," katanya dalam pernyataannya di Jakarta pada Jumat (21/3/2025).
"Kami mengundang investor Australia untuk memanfaatkan peluang ini dengan berinvestasi di sektor-sektor prioritas seperti hilirisasi nikel dan bauksit, pengembangan energi terbarukan, serta infrastruktur digital," tambahnya.
Selama lima tahun terakhir, yaitu periode 2019-2024, Australia tercatat sebagai negara dengan realisasi investasi terbesar ke-10 di Indonesia. Total investasi yang dikucurkan mencapai 2,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp44,5 triliun (kurs Rp16.510).
Lima sektor yang paling diminati investor Australia antara lain pertambangan dengan porsi 59,4%, diikuti oleh sektor hotel dan restoran sebesar 7,9%, jasa lainnya 7,1%, perumahan serta kawasan industri dan perkantoran 4,7%, serta perikanan 4,7%.
Sementara itu, Menteri Perdagangan dan Pariwisata Australia Don Farrel merespons positif peluang investasi yang ditawarkan oleh Pemerintah Indonesia.
Ia menilai, kerja sama ekonomi antara Australia dan Indonesia masih dapat dikembangkan lebih jauh, terutama dalam mendukung rencana pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Jika kedua negara sama-sama memiliki komitmen kuat, maka investasi di sektor hilirisasi diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan kerja lebih luas. (rpi)
Load more