Di sisi lain, Caliandra Fangiono selaku Direktur dan CEO First Resources menyampaikan, pembayaran sebesar 312,36 juta dolar AS akan dilakukan dalam bentuk tunai kepada penjual. Sementara, sisanya sebesar 17,4 juta dolar AS akan ditransfer ke rekening escrow setelah seluruh persyaratan terpenuhi.
"Pada saat penyelesaian Rencana Pengambilalihan, Pembeli akan membayar kepada Penjual US$312.357.970 tunai; dan sisa jumlah Pertimbangan sebesar US$17.401.800 (Jumlah Escrow) akan dibayarkan oleh Pembeli secara tunai ke dalam 2 (dua) rekening penampungan masing-masing untuk rekening (I) PT AKJ dan (II) PT MDN," kata Ciliandra Fangiono dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (20/3/2025).
Sebagai pengendali baru, Ciliandra Perkasa menegaskan akan patuh pada regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait penawaran tender wajib (mandatory tender offer/MTO) sesuai dengan POJK 9/2018.
Selama proses MTO, Ciliandra Perkasa juga akan menyerap saham ANJT yang masih dimiliki publik, yakni sebanyak 296,19 juta lembar saham atau setara 8,83 persen dari total saham yang beredar di Bursa Efek Indonesia (BEI), termasuk milik Lho Kheng Hong.
Estimasi dana yang dibutuhkan untuk membeli sisa saham yang dimiliki publik tersebut mencapai 31.940.230 dolar AS atau Rp523,56 miliar (kurs Rp16.392/dolar).
Jika memang Lo Kheng Hong masih punya 1% saham ANJT, dengan asumsi akan dilego sesuai harga penutupan Perusahaan Sasaran pada tanggal 17 Maret 2025 sebesar Rp1.350 per saham, maka investor yang akrab disapa Pak Lo itu nanti sedikitnya bisa mengantongi Rp45.126.370.000 (Rp45,13 miliar).
Load more