Dicaplok Bos Sawit Ciliandra Fangiono, 13 Direktur dan Komisaris ANJT Mundur Berjamaah! Saham Langsung Jeblok
- Istimewa
Rencana Pengambilalihan ini tunduk pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 9/POJK.04/2018 (POJK 9/2018).
“Sebagaimana disampaikan dalam pemberitahuan, tujuan pembeli melakukan rencana pengambilalihan adalah untuk memperluas perkebunan kelapa sawit dan meningkatkan ketersediaan bahan baku untuk mendukung operasi hilir yang semakin berkembang,” sebut Naga Waskita.
"Sebagai pengendali baru nantinya, Ciliandra Perkasa akan melaksanakan tender wajib," sambungnya.
Adapun per 28 Februari 2025, PT Austindo Kencana Jaya menguasai 40,846% saham, PT Memimpin Dengan Nurani 40,846% saham, Sjakon George Tahija 4,737% saham, dan George Santosa Tahija 4,74% saham.
Saham ANJT Anjlok 2,79 Persen
- dok. ANJT
Di hari yang sama, saham PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) mengalami penurunan sebesar 2,79 persen atau 45 poin dan ditutup di level Rp1.570 per lembar saham pada penutupan perdagangan, Rabu (19/3/2025).
Penurunan ini terjadi setelah sebelumnya ANJT ditutup di Rp1.615 pada sesi perdagangan sebelumnya. Sepanjang sesi perdagangan hari ini, saham ANJT sempat bergerak di rentang harga Rp1.550 hingga Rp1.620 per lembar.
Volume perdagangan tercatat 19 ribu lot, dengan kapitalisasi pasar perusahaan mencapai Rp5,27 triliun.
Selain terjadi saat sedang dalam akuisisi, penurunan saham ANJT terjadi di tengah pergerakan beragam emiten sektor perkebunan.
Sebagai perbandingan, Astra Agro Lestari (AALI) stagnan di Rp5.625, sementara PT Andira Agro Tbk (ANDI) naik 9,09 persen ke Rp12 per saham.
Di sisi lain, BISI International (BISI) mengalami penurunan 11,82 persen ke Rp970 per saham, sedangkan PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) naik 0,45 persen ke Rp1.110 per saham.
Meskipun mengalami tekanan, saham ANJT masih berada dalam rentang tahunan Rp615 hingga Rp1.685, yang menunjukkan volatilitas yang cukup tinggi sepanjang tahun ini.
Para investor perlu tetap mencermati pergerakan harga minyak sawit mentah (CPO) serta kebijakan industri yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan ke depan. (rpi)
Load more