Jakarta, tvOnenews.com - Perusahaan perkebunan kelapa sawit dan pangan, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk atau ANJ (ANJT), mengumumkan pengunduran diri seluruh jajaran Direksi dan Dewan Komisaris yang dilakukan secara bersamaan.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Naga Waskita menjelaskan bahwa Perseroan telah menerima surat pengunduran diri dari 13 petinggi ANJ, termasuk dirinya.
Naga mengatakan resign-nya Komisaris dan Direksi secara berjamaah itu akan berlaku efektif sejak mendapatkan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa yang akan dilaksanakan untuk menyetujui keluarnya mereka.
“Pengunduran diri Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan ini sehubungan dengan rencana pengambilalihan Perusahaan sebagaimana diungkapkan dalam dalam keterbukaan informasi Perusahaan dalam Surat Laporan Informasi atas Fakta Material No.015-03/CS/ANJT/2025 tanggal 18 Maret 2025,” katanya dalam keterangan resmi, pada Rabu (19/3/2025).
Nama-nama Direksi ANJT yang Mengundurkan Diri:
1. Lucas Kurniawan selaku Direktur Utama.
2. Geetha Govindan K. Gopalakrishnan selaku Wakil Direktur Utama.
3. Naga Waskita selaku Direktur.
4. Aloysius D’Cruz selaku Direktur.
5. Nopri Pitoy selaku Direktur.
6. Mohammad Fitriyansyah selaku Direktur Perseroan.
Nama-nama Dewan Komisaris ANJT yang Mengundurkan Diri
7. Adrianto Machribie Reksohadiprodjo selaku Komisaris Utama.
8. George Santosa Tahija selaku Komisaris.
9. Sjakon George Tahija selaku Komisaris.
10. Anastasius Wahyuhadi selaku Komisaris.
11. Josep Kristiadi selaku Komisaris Independen.
12. Darwin Cyril Noerhadi selaku Komisaris Independen.
13. Istini Tatiek Siddharta selaku Komisaris.
PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) sebelumnya telah mengumumkan bahwa perusahaan akan diakuisisi bos sawit Ciliandra Fangiono melalui PT Ciliandra Perkasa.
Diketahui, Ciliandra Perkasa akan memborong sebanyak 91,17% saham ANJT dari PT Austindo Kencana Jaya (AKJ), PT Memimpin Dengan Nurani (MDN), Sjakon George Tahija (SGT), dan George Santosa Tahija (GST).
“Perusahaan menerima pemberitahuan tertulis dari pembeli pada tanggal 18 Maret 2025 sehubungan dengan rencana pengambilalihan sekitar 91,17% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada perusahaan yang dimiliki oleh para penjual,” tulis Direktur dan Sekretaris Perusahaan ANJT, Naga Waskita dalam keterbukaan informasi, Selasa (18/3/2025).
Naga Waskita menyebutkan, para penjual dan pembeli telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat pada tanggal 18 Maret 2025.
Rencana Pengambilalihan ini tunduk pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 9/POJK.04/2018 (POJK 9/2018).
“Sebagaimana disampaikan dalam pemberitahuan, tujuan pembeli melakukan rencana pengambilalihan adalah untuk memperluas perkebunan kelapa sawit dan meningkatkan ketersediaan bahan baku untuk mendukung operasi hilir yang semakin berkembang,” sebut Naga Waskita.
"Sebagai pengendali baru nantinya, Ciliandra Perkasa akan melaksanakan tender wajib," sambungnya.
Adapun per 28 Februari 2025, PT Austindo Kencana Jaya menguasai 40,846% saham, PT Memimpin Dengan Nurani 40,846% saham, Sjakon George Tahija 4,737% saham, dan George Santosa Tahija 4,74% saham.
Di hari yang sama, saham PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) mengalami penurunan sebesar 2,79 persen atau 45 poin dan ditutup di level Rp1.570 per lembar saham pada penutupan perdagangan, Rabu (19/3/2025).
Penurunan ini terjadi setelah sebelumnya ANJT ditutup di Rp1.615 pada sesi perdagangan sebelumnya. Sepanjang sesi perdagangan hari ini, saham ANJT sempat bergerak di rentang harga Rp1.550 hingga Rp1.620 per lembar.
Volume perdagangan tercatat 19 ribu lot, dengan kapitalisasi pasar perusahaan mencapai Rp5,27 triliun.
Selain terjadi saat sedang dalam akuisisi, penurunan saham ANJT terjadi di tengah pergerakan beragam emiten sektor perkebunan.
Sebagai perbandingan, Astra Agro Lestari (AALI) stagnan di Rp5.625, sementara PT Andira Agro Tbk (ANDI) naik 9,09 persen ke Rp12 per saham.
Di sisi lain, BISI International (BISI) mengalami penurunan 11,82 persen ke Rp970 per saham, sedangkan PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) naik 0,45 persen ke Rp1.110 per saham.
Meskipun mengalami tekanan, saham ANJT masih berada dalam rentang tahunan Rp615 hingga Rp1.685, yang menunjukkan volatilitas yang cukup tinggi sepanjang tahun ini.
Para investor perlu tetap mencermati pergerakan harga minyak sawit mentah (CPO) serta kebijakan industri yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan ke depan. (rpi)
Load more