Jakarta, tvOnenews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kena suspensi atau trading halt, Selasa (18/3/2025). Hal itu terjadi karena kian dalamnya penurunan IHSG.
Berdasarkan grafik bursa, IHSG anjlok hingga 5 persen lebih. Besar penurunan itu yang membuat perdagangan bursa memberikan suspensi.
Pada level itu, IHSG sudah anjlok lebih dari 13% dari level penutupan pada akhir 2024 di posisi 7.079,9.
Kabar itu sontak memicu kecemasan, banyak investor dan pengamat bursa juga mengeluarkan sejumlah spekulasi.
Pasalnya, trading halt kali ini adalah yang pertama sejak pandemi Covid-19 lalu. Tepatnya pada 10 September 2020 lalu.
Nigel Peh, analis pasar bursa dari Timefolio Asset Management menyebut ada kekhawatiran investor yang tergambarkan dari aksi jual saham di BEI.
Hal itu memperkuat posisi IHSG sebagai salah satu pasar bursa berkinerja terburuk di dunia tahun ini.
Nigel Peh menambahkan bahwa adanya pengeluaran rumah tangga yang melemah dan angka-angka deflasi juga ikuut membebani sentimen pasar.
"Ada kekhawatiran, perusahaan-perusahaan konsumer dan penjualan menjelang liburan Idulfitri melemah, "di mana tak sedikit konsumen mengurangi belanja diskresioner," kata Nigel Peh, mengutip bloomberg.
Selain karena itu, menguatnya dolar dan meningkatnya perang dagang juga ikut memicu eksodus investor.
Semua mata kini tertuju pada keputusan suku bunga Bank Indonesia yang akan diumumkan besok, Rabu (19/3/2025).
Pasalnya para investor menantikan potensi intervensi untuk menstabilkan mata uang dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
(vsf)
Load more