KPK Bongkar Komplotan Tersangka dalam Dugaan Korupsi Bank BJB (BJBR), Masih Ada Kemungkinan Bertambah?
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membongkar komplotan tersangka pada dugaan korupsi di lingkungan Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) atau Bank BJB.
Perlu diketahui, merangkum informasi yang terhimpun, kasus tersebut terkait dengan dugaan mark-up (penggelembungan) dana iklan Bank BJB.
Nilai mark-up disebut mencapai Rp200 miliar, terhitung akumulatif selama 2021-2023.
KPK, menyatakat telah menetapkan lima orang sebagai tersangka.
Kelima orang tersebut terdiri dari petinggi Bank BJB hingga pihak swasta dari penyedia jasa iklan.
Adapun, identitas lima orang tersebut diumumkan KPK pada Kamis (13/3/2025).
Siapa saja?
KPK merinci lima orang yang telah ditetapkan tersangka itu adalah dua dari instansi Bank BJB dan tiga lainnya dari instansi swasta.
Eks Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) atau Bank BJB Yuddy Renaldi menjadi sosok yang paling tersorot dalam pengungkapan tersangka oleh KPK.
Hal itu berkenaan dengan jabatannya dalam bank daerah ternama itu.
Lalu, posisinya yang resmi menjadi eks dirut, setelah beberawa waktu lalu dia mengumumkan untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
Yudi Renaldi ditetapkan sebagai tersangka bersama empat orang lainnya.
Hal itu sesuai dengan keterangan KPK sebelumnya, yang telah menetapkan lima tersangka dalam kasus korupsi pada Bank BJB terkait dugaan mark-up (penggelembungan) dana iklan.
Adapun, selain Yuddy Renaldi, empat orang lainnya yang ditetapkan sebagai tersangka, yaitu Widi Hartoto (WH) selaku pimpinan divisi corporate secretary Bank BJB;.
Di luar Bank BJB, ada IAD, S, serta RSJK selaku pihak swasta.
"Lima orang tersangka, dua orang adalah saudara YR Dirut Bank BJB, WH selaku Pimpinan Divisi corsec Bank BJB. Tiga orang swasta adalah pemilik agensi iklan, yaitu IAD pemilik agensi Arteja Muliatama dan Cakrawala Kreasi, S agensi PSD dan WBG, RSJK pemilik agensi JKMP dan JSB," kata Plh Direktur Penyidikan KPK Budi Sokmo di Gedung Merah Putih, Jakarta.
(vsf)
Load more