Jakarta, tvOnenews.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan fenomena baru dalam tatanan ekonomi global yang muncul setelah era Trump 2.0 atau periode kedua Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.
“Keputusan investasi, relokasi, rekonfigurasi dari rantai pasok selama ini yang dianggap aman, yang friendshoring, sudah tidak ada lagi sekarang. Definisi friends sudah tidak ada lagi,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (13/3/2025).
Kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump yang lebih agresif di periode keduanya telah mengubah peta ekonomi dunia. AS yang sebelumnya menjadi promotor perdagangan bebas kini beralih ke kebijakan yang lebih unilateral.
“AS secara sepihak menyampaikan, meng-impuls (memantik) tarif. Trump tiba-tiba menerapkan kepada negara tetangganya, Nafta (North American Free Trade Agreement), tiba-tiba tetangga dikenakan tarif 10 persen untuk (barang tertentu) dan energi 25 persen untuk komoditas lainnya,” paparnya.
Trump sebenarnya sudah memulai kebijakan ini sejak periode pertamanya (2017–2021), tetapi di periode kedua, ia menambah tarif bagi negara-negara tetangganya sebesar 10 persen.
“Reaksinya sungguh luar biasa. Cek Google, ini luar biasa negatif,” tegas Sri Mulyani.
Load more