Danantara Turun Tangan: Investasi Strategis untuk Kilang Minyak Raksasa di Sumatera
- Abdul Gani Siregar/tvOnenews.com
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa proyek pembangunan kilang minyak berkapasitas 500.000 barel di Sumatera akan mendapat pendanaan sebagian dari Danantara.
Kilang akan dibiayai oleh Danantara ini dirancang untuk berlokasi strategis dekat dengan Singapura, dengan harapan menarik lebih banyak investor, termasuk dari Pertamina.
Kolaborasi Investasi untuk Ketahanan Energi Dalam keterangannya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (7/3), Bahlil menyebutkan bahwa pendanaan kilang minyak ini masih dalam proses pencarian tambahan investasi.
"Sebagian (didanai) Danantara, sebagian kami lagi mencari. Kalau memang Pertamina bisa ikut, itu jauh lebih baik," ujarnya.
Meski demikian, Bahlil belum dapat memastikan besaran kontribusi pendanaan yang akan diberikan oleh masing-masing pihak.
"Belum sampai ke situ ya," tambahnya.
Sumatera sebagai Pusat Kilang Baru Dalam kesempatan terpisah, Menteri ESDM menjelaskan bahwa pemilihan Sumatera sebagai lokasi proyek ini didasarkan pada pertimbangan bisnis yang matang.
"Ya, itu adalah pertimbangan bisnis," ungkapnya saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta.
Proyek ini merupakan bagian dari 21 proyek hilirisasi tahap pertama yang akan mendapatkan suntikan dana investasi sebesar 40 miliar dolar AS.
Pembangunan kilang minyak ini juga termasuk dalam target ambisius pemerintah untuk mencapai total nilai investasi hilirisasi sebesar 618 miliar dolar AS pada tahun 2025.
Proyek Strategis dalam Hilirisasi Energi Selain pembangunan kilang minyak, pemerintah juga tengah menggarap proyek-proyek lain untuk memperkuat ketahanan energi nasional.
Salah satunya adalah pembangunan fasilitas penyimpanan minyak di Pulau Nipah, Kepulauan Riau, yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas cadangan energi Indonesia.
Selain itu, pemerintah juga tengah mengembangkan proyek hilirisasi Dimethyl Ether (DME) yang berbahan baku batu bara sebagai substitusi impor LPG.
Langkah ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor energi sekaligus meningkatkan pemanfaatan sumber daya dalam negeri.
Diversifikasi Hilirisasi di Berbagai Sektor Bahlil menegaskan bahwa hilirisasi tidak hanya berfokus pada sektor energi.
Beberapa komoditas lain seperti tembaga, nikel, bauksit alumina, serta sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan juga menjadi bagian dari strategi hilirisasi nasional.
Load more