Jakarta, tvOnenews.com - Maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor manufaktur belakangan ini memicu kekhawatiran di kalangan pekerja. Namun, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan optimistis bahwa masih banyak lapangan kerja yang tersedia bagi mereka yang terdampak.
“Kita akan mencari industri yang membuka lapangan pekerjaan. Hari Senin, saya akan datang ke Garut, Jawa Barat. Di situ ada penerimaan lapangan pekerjaan sekitar sepuluh ribu,” ujar Immanuel saat ditemui di Jakarta, Jumat (28/2).
Meski demikian, Partai Buruh bersama Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) terus mendesak pemerintah untuk melindungi buruh dari ancaman PHK massal yang kian mengkhawatirkan. Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden KSPI, Said Iqbal, menjelaskan bahwa gelombang PHK massal menjadi alasan utama rencana aksi unjuk rasa yang bertujuan menyelamatkan industri nasional dan menekan angka pengangguran.
PHK bertahap yang terjadi di PT Sanken Indonesia hingga Juni 2025 menjadi contoh nyata dari ancaman PHK di sektor industri elektronik. Tidak hanya itu, perusahaan elektronik asal Jepang, PT Yamaha Music Indonesia, di Cibitung, Kabupaten Bekasi, juga telah memberhentikan 400 orang pekerja pada akhir Desember 2024.
“Ini menjadi alarm darurat ancaman PHK puluhan ribu karyawan pada sektor industri elektronik dan lainnya,” ujar Said Iqbal.
Partai Buruh dan KSPI mendesak pemerintah, khususnya Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Ketenagakerjaan, dan Kementerian Koordinator Perekonomian untuk bekerja sama secara maksimal. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri nasional dan menghindari PHK besar-besaran, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Load more