Kudus ASIK: Sinergi Generasi Muda dan Lingkungan untuk Masa Depan Berkelanjutan
- Nadiyas Utami Pratiwi
Kudus, tvOnenews.com – Djarum Oasis Kretek Factory menjadi saksi semangat kolaboratif dalam pengelolaan sampah dan menjaga kelestarian lingkungan melalui inisiatif Kudus ASIK (Apik Resik) yang dipelopori oleh Djarum Foundation.
Dalam acara yang digelar untuk memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2025, Mutiara Diah Asmara, selaku Director Communications Djarum Foundation, menegaskan komitmen perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui keterlibatan generasi muda dan kolaborasi lintas sektor.
Kudus ASIK, yang telah berjalan sejak tahun 2018, kini memiliki 370 mitra dan 32.000 pengikut di media sosial. Program ini tidak hanya mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memilah sampah tetapi juga berhasil menginspirasi banyak pihak untuk terlibat aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Dalam pidatonya, Mutiara menyampaikan, "Filosofi Jalur Foundation adalah tumbuh dan berkembang bersama lingkungan. Kudus ASIK adalah wujud nyata dari komitmen kami dalam mengajak generasi muda untuk turut serta dalam pengelolaan sampah berkelanjutan."
Inisiatif ini menunjukkan hasil yang signifikan dengan penurunan komposisi sampah organik di Kabupaten Kudus dari 77% pada 2019 menjadi 40% pada 2023, jauh di bawah rata-rata nasional yang mencapai 53%.
Mutiara juga menekankan pentingnya gotong royong dalam keberhasilan pengelolaan sampah, seraya menutup pidatonya dengan kutipan inspiratif, "Jika ingin berjalan cepat, berjalanlah sendiri. Namun, jika ingin berjalan jauh, berjalanlah bersama-sama."
Acara ini turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kudus, Revlisianto Subekti, yang mewakili Bupati Kudus, Herda Helmijaya, beserta berbagai pemangku kepentingan, influencer lokal, dan komunitas pengelolaan sampah.
Dalam sambutannya, Revlisianto menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap inisiatif ini, "Kami sangat mengapresiasi langkah nyata yang dilakukan oleh Djarum Foundation melalui program Kudus ASIK. Kolaborasi ini bukan hanya tentang pengelolaan sampah, tetapi juga tentang membangun kesadaran kolektif dalam menjaga lingkungan. Ini adalah contoh nyata bagaimana gotong royong dan komitmen dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat."
Revlisianto juga menyoroti pentingnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah dan menyebutkan bahwa keberhasilan pengelolaan sampah di Kabupaten Kudus tidak lepas dari sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta.
Ia berharap Kudus ASIK dapat menjadi model pengelolaan sampah berkelanjutan bagi daerah lain di Indonesia.
Load more