ADVERTISEMENT
Advertnative
Selain pendapatan, Wiko juga mengungkapkan pencapaian keuangan lain, termasuk EBITDA yang mengalami peningkatan pesat.
EBITDA Pertamina naik dari 9,3 miliar dolar AS pada 2021 menjadi 13,6 miliar dolar AS di 2022, lalu kembali naik ke 14,4 miliar dolar AS di 2023.
Sebagai informasi, EBITDA adalah laba operasional sebelum dikurangi biaya bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi.
Sementara itu, laba bersih perusahaan juga terus meningkat dari 2,1 miliar dolar AS pada 2021, naik menjadi 3,8 miliar dolar AS di 2022, dan kembali bertambah menjadi 4,4 miliar dolar AS pada 2023.
Menurut Wiko, pencapaian positif ini mencerminkan keberhasilan restrukturisasi perusahaan yang membuat Pertamina lebih fleksibel dalam mengembangkan bisnis baru.
"Juga berdampak positif (berupa) efisiensi di kegiatan sinergi antar-subholding, bahkan di internal subholding tersebut juga dilakukan efisiensi," tambahnya.
Dengan kinerja seperti itu, Pertamina seharusnya menunjukkan daya saingnya di industri energi dan wajib terus memperkuat efisiensi guna menghadapi tantangan ekonomi global. (rpi)
Load more