Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) RI memberikan dukungan terhadap peluncuran nasional proyek konservasi laut ASEAN, yang merupakan hasil kerja sama dengan ASEAN Centre for Biodiversity (ACB).
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kemenhut RI, Satyawan Pudyatmako, menegaskan bahwa proyek ini berperan penting dalam mendukung pengelolaan Kawasan Konservasi Laut (MPA) serta meningkatkan pemahaman para pemangku kepentingan terkait pentingnya jaringan MPA dalam melestarikan keanekaragaman hayati laut dan spesies migrasi, sekaligus nilai ekologis serta ekonominya.
Sebagai bentuk dukungan, Kemenhut mengadakan Lokakarya Awal Nasional Indonesia dan Pertemuan Pertama Kelompok Kerja Teknis Nasional (NTWG) yang berlangsung pada 11-13 Februari di Jakarta. Kegiatan ini merupakan bagian dari proyek “Effectively Managing Networks of Marine Protected Areas in Large Marine Ecosystems in the ASEAN Region (ASEAN ENMAPS)”, yang dikelola bersama ACB.
ASEAN ENMAPS merupakan proyek konservasi laut yang berlangsung selama lima tahun, didanai oleh Global Environment Facility (GEF) melalui United Nations Development Programme (UNDP), dengan ACB sebagai mitra pelaksananya.
Proyek ini bertujuan untuk memperkuat tata kelola jaringan Kawasan Konservasi Laut (MPA) di berbagai Ekosistem Laut Besar di kawasan ASEAN. Pada tahap awal, program ini berfokus pada tiga negara, yaitu Indonesia, Filipina, dan Thailand.
Di Indonesia, pelaksanaan proyek ini berada di bawah koordinasi Kemenhut, yang bertindak sebagai lembaga eksekutif nasional. Berbagai pihak terlibat dalam implementasinya, termasuk direktorat terkait, otoritas taman nasional, serta petugas lapangan yang bekerja di bawah arahan manajer proyek nasional.
Load more