Oleh sebab itu perhatikan struktur biaya di bursa Anda. Hitung juga biaya keseluruhan termasuk biaya taker dan maker, yang dapat mempengaruhi keuntungan bersih Anda. Biaya transaksi dapat mempengaruhi frekuensi trading Anda. Contohnya, misalkan trader harian atau scalper yang melakukan banyak transaksi tentunya akan mempertimbangkan pasangan dengan biaya rendah untuk memaksimalkan keuntungan.
4. Kompatibilitas dengan Strategi Trading Anda
Setiap trader memiliki strategi yang berbeda. Ini mulai dari scalping hingga trading jangka panjang. Oleh sebab itu pair trading yang dipilih harus sesuai dengan strategi tersebut.
Misalnya, trader scalping yang mencari keuntungan dari pergerakan harga kecil biasanya memilih pasangan dengan spread rendah dan likuiditas tinggi. Sementara itu, trader jangka panjang mungkin lebih memilih pasangan yang menawarkan potensi pertumbuhan besar dalam jangka waktu tertentu.
5. Korelasi Antar Aset dalam Pasangan
Korelasi antar aset trading pair juga perlu dipertimbangkan. Misalkan, dalam trading pair BTC/ETH, pergerakan harga BTC seringkali mempengaruhi harga ETH. Ini karena keduanya adalah aset utama di pasar kripto.
Sebaliknya, pasangan yang melibatkan stablecoin cenderung lebih mudah diprediksi. Ini karena stablecoin dirancang untuk menjaga nilai tetap terhadap mata uang fiat. Penting juga untuk memahami korelasi negatif. Beberapa aset cenderung bergerak dalam arah yang berlawanan. Misalnya, pasangan antara aset safe-haven dan aset spekulatif dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap volatilitas pasar secara keseluruhan.
Load more