Jakarta, tvOnenews.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang diperdagangkan antar bank di Jakarta pada Jumat pagi melemah sebesar 26 poin atau 0,16 persen, menjadi Rp16.216 per dolar AS dari posisi sebelumnya di Rp16.190 per dolar AS.
Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, menyatakan bahwa tidak ada faktor penggerak signifikan (market mover) yang mempengaruhi nilai mata uang menjelang akhir tahun 2024.
“Pasar mungkin masih mempertimbangkan potensi market mover tahun depan yang bisa mendorong penguatan dolar,” kata Ariston kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
Ariston menjelaskan bahwa ada beberapa faktor global yang dapat mendukung penguatan dolar AS di masa depan, di antaranya:
Kebijakan yang akan diterapkan oleh Presiden AS terpilih, Donald Trump.
Potensi kebijakan Federal Reserve (The Fed) yang tidak agresif dalam memangkas suku bunga acuan.
Ketegangan geopolitik yang berpotensi memanas kembali.
Perang dagang yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi global.
Indeks dolar AS sendiri saat ini berada di level 108,12, yang merupakan titik tertinggi sepanjang tahun ini.
Faktor Internal Indonesia dan Prospek Rupiah
Load more