Jakarta, tvonenews.com - Pemerintah resmi menetapkan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025. Tarif ini akan diberlakukan untuk sejumlah produk barang dan jasa mewah.
"Desil paling kaya, desil 9-10 kita akan berlakukan pengenaan PPN-nya," kata Sri Mulyani, saat konferensi pers Paket Kebijakan Ekonomi untuk Kesejahteraan di kantornya, dikutip Selasa (17/12/2024).
Sri Mulyani mengatakan, produk yang akan dikenakan PPN 12 persen cukup beragam, mulai dari barang hingga jasa. Di jajaran produk, ada beberapa makanan premium seperti daging wagyu dan kobe.
"Umpamanya daging sapi tapi yang premium, wagyu, kobe, yang harganya bisa di atas Rp 2,5 juta bahkan Rp 3 juta per kilonya," ujarnya.
Sedangkan untuk daging yang dinikmati masyarakat secara umum yang berkisar antara Rp 150-200 ribu per kilogram, Sri Mulyani memastikan tidak akan dikenakan PPN 12 persen.
Selain daging, beberapa produk lainnya yang bisa dikenakan PPN 12 persen antara lain seperti beras premium dan buah-buahan premium. Kemudian ada juga ikan mahal seperti tuna premium, salmon premium, serta udang dan kepiting premium seperti king crab.
Selain makanan mewah, PPN 12 persenjuga bisa dikenakan untuk jasa mewah. Beberapa contohnya seperti sekolah berstandar internasional hingga rumah sakit kelas VIP.
"Maka kita juga akan menyisir untuk kelompok harga untuk barang-barang dan jasa yang merupakan barang jasa kategori premium tersebut seperti rumah sakit kelas VIP, pendidikan yang standar internasional yang berbayar mahal," kata dia.
1. Beras premium
2. Buah-buahan premium
3. Daging premium (wagyu, daging kobe)
4. Ikan mahal (salmon premium, tuna premium)
5. Udang dan crustacea premium (king crab)
6. Jasa pendidikan premium
7. Jasa pelayanan kesehatan medis premium
8. Listrik pelanggan rumah tangga 3500-6600 VA. (nba)
Load more