Wamen ESDM: Aktivitas Sektor Hilir Migas Bantu Pertumbuhan Ekonomi dan Swasembada Energi
- Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyatakan bahwa aktivitas dalam sektor hilir minyak dan gas (migas) berkontribusi terhadap ketahanan energi demi mencapai swasembada energi sesuai dengan program Astacita yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
"Untuk ketahanan energi perlu diupayakan ketersediaan berbagai sumber energi yang cukup dan terjangkau untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen per tahun," ujarnya saat membuka acara Hilir Migas Conference & Expo sekaligus BPH Migas Award Tahun 2024 di Jakarta, Kamis (12/12/2024).
Lebih lanjut, dalam pernyataannya yang dirilis di Jakarta pada Jumat, Yuliot menekankan bahwa sektor migas masih memiliki peranan penting dalam pemenuhan energi bagi masyarakat, bahkan di masa transisi energi.
Di sektor migas, pemerintah, menurutnya, telah melakukan upaya untuk memastikan ketahanan energi, diantaranya dengan meningkatkan penggunaan gas bumi di sektor industri dan rumah tangga melalui penyediaan jaringan gas bumi (jargas) untuk rumah tangga.
Sementara itu, untuk program BBM Satu Harga, yang khususnya menyasar daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), telah didirikan 580 penyalur BBM Satu Harga sejak tahun 2017.
"Pembangunan penyalur BBM Satu Harga terutama di wilayah 3T untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan energi bagi masyarakat. Sejak 2017 sampai dengan saat ini telah terbangun 580 penyalur BBM satu harga," tambah Yuliot dalam ajang bertema "Kolaborasi dalam Transisi Energi: Mengembangkan Ekosistem Hilir Minyak dan Gas Bumi yang Adaptif dan Inovatif" tersebut.
Terkait dengan mandatori biodiesel, Yuliot menambahkan bahwa ini akan dilanjutkan hingga mencapai biodiesel 40 persen (B40) dan B50.
Selama penerapan penggunaan biodiesel B35 pada tahun 2023, total penggunaan biodiesel mencapai 12,2 juta kiloliter.
"Adapun manfaat ekonomi dari realisasi biodiesel pada 2023 yang sudah dihitung terjadi penghematan devisa negara sebesar Rp120,5 triliun, keandalan pasokan bahan bakar terutama diesel, peningkatan nilai tambah, serta penyediaan lapangan kerja di dalam negeri," ujar Yuliot.
Di antara para peserta acara, hadir juga Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati serta anggota komite BPH Migas lainnya seperti Abdul Halim, Basuki Trikora Putra, Eman Salman Arief, Iwan Prasetya Adhi, Saleh Abdurrahman, Wahyudi Anas, dan Yapit Sapta Putra.
Load more