Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Perdagangan Budi Santoso percaya bahwa total transaksi pada Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) tahun 2024 akan mencapai Rp40 triliun.
Menurut Budi, angka ini akan meningkat secara signifikan dibandingkan tahun lalu yang mendapatkan Rp25,7 triliun.
Nilai transaksi Harbolnas terus menunjukkan tren peningkatan setiap tahun. Bahkan, transaksi di tahun 2023 yang mencapai Rp25,7 triliun mengalami kenaikan sebesar 182 persen jika dibandingkan dengan Harbolnas pertama di tahun 2019.
Transaksi untuk produk lokal berperan sebesar Rp12,3 triliun, atau 48,1 persen dari keseluruhan nilai transaksi Harbolnas 2023.
Budi menjelaskan bahwa produk lokal mencerminkan kreativitas dan semangat para pelaku bisnis di dalam negeri yang berkontribusi pada perekonomian nasional.
Sebaliknya, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar delapan persen pada tahun 2028-2029, diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak.
"Mari bersama-sama membantu produk lokal semakin maju dengan memakai produk sendiri," kata Mendag.
Ia juga menambahkan bahwa perdagangan elektronik merupakan salah satu cara untuk mempromosikan produk lokal, menjadi penghubung antara penjual dan pembeli, serta memperkuat branding.
Dalam konteks ini, Budi menekankan pentingnya pengemasan produk lokal agar kualitasnya setara dengan barang-barang luar negeri.
Lebih lanjut, pasar domestik yang luas harus dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh produk-produk dalam negeri. Ia juga mengajak lebih banyak pelaku UMKM untuk meningkatkan promosi dan memperluas jangkauan pasar lokal melalui platform perdagangan elektronik.
Penggunaan teknologi digital dapat berkontribusi dalam menjaga loyalitas pembeli terhadap produk UMKM. Keterikatan yang terbangun dari pelanggan setia produk lokal, menurutnya, juga dapat membantu melindungi pasar domestik.
"Ketika konsumen sudah mengenal produk Indonesia, kemudian menggunakannya, dan ternyata testimoninya bagus, terbentuklah suatu cara melindungi pasar dalam negeri secara sukarela. Model ini bisa membantu melindungi pasar dalam negeri dari banyaknya produk asing," ujarnya. (ant/nsp)
Load more