Erick juga menegaskan penting untuk memberikan solusi komprehensif agar bisa mendukung keberlanjutan UMKM, terutama dalam menghadapi tantangan digitalisasi dan dinamika ekonomi saat ini.
"89 persen pertumbuhan pembukaan lapangan pekerjaan yang hari ini sedang tentu dinamikanya karena digitalisasi tergerus Itu juga solusinya di UMKM. Artinya apa? Kita harus memberikan solusi yang baik kepada semua," kata Erick.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar (kanan) dalam jumpa pers sesuai Penandatangan Nota Kesepahaman BPOM dan Kementerian BUMN dengan tema 'Koordinasi dalam Mendukung Peningkatan Kemandirian dan Daya Saing Produk UMKM di Bidang Obat dan Makanan' di Jakarta, Selasa (26/11/2024). ANTARA/Harianto
Sementara itu, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima instruksi dari Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan daya saing UMKM di bidang obat dan makanan.
BPOM menyebut berdasarkan data Kementerian UMKM, tercatat sekitar 4,3 juta pelaku UMKM pangan dan obat-obatan, sedangkan yang teregistrasi di BPOM baru mencapai 60 ribu.
Bahkan, Taruna menekankan pentingnya validasi data UMKM melalui kolaborasi dengan Kementerian BUMN, mengingat data dari sektor perbankan menunjukkan adanya sekitar 18 juta UMKM potensial yang perlu didukung.
"Jadi kami dapat instruksi dari Bapak Presiden untuk memperhatikan UMKM. Kemudian dari data statistik secara nasional ternyata 61 juta itu pelaku UMKM di seluruh Indonesia," ucapnya.
Load more