Jakarta, tvOnenews.com - Menteri BUMN Erick Thohir kembali angkat bicara mengenai pergantian direksi dan komisaris di perusahaan BUMN yang menurutnya menjadi hal wajar.
Pasalnya, menurut Erick langkah itu dilakukan untuk memastikan keberlanjutan dan mendorong inovasi di tubuh BUMN.
Menteri yang juga Ketua Umum PSSI itu juga menekankan bahwa setiap pemimpin di BUMN memiliki masa jabatan terbatas, sehingga rotasi ini merupakan bagian dari proses regenerasi.
Sebagai contoh, Erick menyebut masa jabatan Nicke Widyawati, mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero), yang bertahan hingga 7 tahun.
"Bu Nicke, beliau berhasil tetapi kan sudah 7 tahun, Dirut Pertamina terlama. Sekarang Pak Simon (Simon Aloysius Mantiri) masuk. Saya rasa sebuah transisi yang baik, tidak ada istilahnya nanti malah sebuah kebijakan yang set back, justru ini akan jadi keberlanjutan," kata Erick dalam sebuah acara di Jakarta, Rabu (20/11/2024).
Belakangan, beberapa perusahaan BUMN besar mengalami perubahan susunan direksi dan komisaris. Selain Pertamina, Erick menyebutkan PT Garuda Indonesia (Persero) dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) sebagai contoh lainnya. Pergantian ini diharapkan memberikan energi baru untuk mendorong kemajuan perusahaan.
Erick juga mengungkap rencananya mengganti Komisaris Utama PT LEN Industri (Persero), Muhammad Herindra, yang telah ditunjuk sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
Posisi tersebut kemungkinan besar akan diisi oleh Donny Ermawan Taufanto, Wakil Menteri Pertahanan.
"Karena memang dulu Pak Herindra juga kan dulu Wamenhan sebelum jadi Kepala BIN," jelas Erick.
Pergantian ini, menurut Erick, bertujuan memastikan keberlanjutan dan inovasi di BUMN. Ia optimistis Direktur Utama baru Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, dapat membawa perubahan yang signifikan.
"Saya rasa ini pimpinan muda, jadi mungkin juga kita bisa dorong terobosan-terobosan lebih luas lagi, lebih efektif lagi," ujarnya pada Senin (4/11/2024).
Simon bukan nama baru di Pertamina. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina menggantikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Februari 2024.
Erick percaya bahwa di bawah kepemimpinan Simon, Pertamina dapat bekerja lebih maksimal dengan berbagai inovasi yang relevan. (ant/rpi)
Load more