LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Momen Presiden Prabowo Subianto disambut mahasiswa saat tiba di Beijing, China.
Sumber :
  • BPMI Setpres

Langkah Prabowo untuk Pendidikan Tinggi Indonesia: Gandeng Negara Maju, Reformasi Regulasi, hingga Penataan Ulang LPDP

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menyadari bahwa pendidikan tinggi di Indonesia perlu didorong lagi lebih maju agar mampu bersaing di tingkat global.

Selasa, 12 November 2024 - 20:08 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Prabowo Subianto menyadari betul bahwa pendidikan tinggi di Indonesia perlu didorong lebih jauh agar mampu bersaing di tingkat global dan mendukung pelaksanaan program pemerintah.

Sejak awal pemerintahannya, Prabowo menegaskan komitmennya untuk mengubah wajah pendidikan Indonesia demi masa depan yang lebih maju. 

"Mencerdaskan kehidupan bangsa mutlak, pendidikan bagi kita adalah prioritas yang sangat tinggi. Saya kira ini terlihat komitmen kita terhadap pendidikan," begitulah kata Presiden Prabowo saat Sidang Kabinet, 23 Oktober 2024 lalu.

Salah satu upaya Prabowo untuk memajukan pendidikan tinggi adalah dengan bekerja sama dengan negara-negara maju. Baru-baru ini, Presiden Prabowo bertemu dengan Perdana Menteri China, Li Qiang, di Balai Besar Rakyat, Beijing.

Baca Juga :

Selain dengan Li Qiang, Prabowo juga bertemu Presiden Xi Jinping dan Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional China, Zhao Leji. Presiden Prabowo berharap dapat belajar dari China, terutama dalam pengentasan kemiskinan, serta bekerja sama di bidang pendidikan.

"Di bidang pendidikan, saya kira kita juga ingin bekerja sama dengan China dalam masalah pendidikan. Kami ingin mengirim lebih banyak mahasiswa kami untuk belajar di lembaga pendidikan tinggi di China, dan kami juga ingin lembaga pendidikan tinggi China dapat hadir di Indonesia," kata Presiden Prabowo dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Li Qiang di Balai Besar Rakyat, Beijing, Sabtu (9/11/2024).

Menurut Presiden Prabowo, sejumlah kampus di Indonesia telah membuka sektor unggulan untuk bekerja sama dengan kampus asing, termasuk dari China.

LPDP Bakal Dirombak

Pemerintah melalui Kementerian Keuangan dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) tengah menata ulang beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Di tengah polemik soal wajib pulang atau tidaknya alumni penerima beasiswa LPDP, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memanggil tim McKinsey Indonesia untuk membahas reformasi tata kelola LPDP.

Menkeu Sri Mulyani menekankan pentingnya reformasi ini untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia agar mampu keluar dari Middle Income Trap.

"Kami berdiskusi mengenai reformasi tata kelola dari @lpdp.ri yang merupakan salah satu institusi penting penggerak pendidikan dan penelitian Indonesia," tulis Sri Mulyani di akun Instagramnya, dikutip Selasa (12/10/2024).

Dia menekankan bahwa LPDP, sebagai institusi pengelola dana abadi pendidikan, menjadi tumpuan aspirasi masyarakat, sehingga tata kelolanya harus terus diperbaiki.

"Dan saya berharap dari diskusi bersama tim McKinsey hari ini, kita bisa mendapatkan insight tentang bagaimana mengembangkan institusi LPDP agar dapat terus diandalkan untuk menciptakan pemimpin-pemimpin berkualitas Indonesia di masa depan," ungkapnya.

Sri Mulyani berharap reformasi ini bisa membantu Indonesia mencapai visi Indonesia Emas 2045, menuju cita-cita negara yang adil, maju, dan sejahtera.

Sebagaimana diketahui, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro menjelaskan alasan pemerintah untuk membolehkan penerima beasiswa LPDP tetap bekerja di luar negeri. Pemerintah menyadari bahwa Indonesia belum mampu menjamin pekerjaan bagi semua alumni LPDP.

Sebagai gantinya, para penerima beasiswa LPDP nantinya tetap bisa berkontribusi kepada Indonesia dengan berkarya dari luar negeri.

Reformasi Regulasi di Pendidikan Tinggi

Atas arahan Presiden Prabowo Subianto, Prof. Satryo Brodjonegoro selaku Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) mengungkapkan rencana reformasi besar-besaran di sektor pendidikan tinggi.

Dalam wawancara bersama Rosi di Kompas TV, Kamis (7/11/2024), Satryo menyampaikan bahwa perguruan tinggi seharusnya berfokus pada kontribusi nyata bagi masyarakat dan industri nasional, bukan sekadar mengejar peringkat dunia.

Mantan Dirjen Dikti itu menilai regulasi yang ada selama ini terlalu menekankan peningkatan peringkat dunia tanpa mempertimbangkan kebutuhan masyarakat Indonesia.

“Banyak sekali regulasi yang dibuat oleh Kementerian selama ini terlalu banyak yang menuntut perguruan tinggi untuk berprestasi dalam pengertian pencapaian ranking dunia,” ujar Prof. Satryo.

“Padahal, hal itu mengakibatkan kampus kita fokus ke sana tapi lupa kepada masyarakat,” tambahnya.

Gebrakan Mendikti Saintek ini bertujuan mendorong kampus-kampus mengembangkan proyek-proyek terapan yang mendukung sektor seperti industri, pangan, energi, dan air bersih.

“Kalau bidang terapan, mengapa kita tidak membuat industri Indonesia? Sekarang ini industri teknologi kita hebat-hebat, kenapa tidak bikin pabrik Indonesia? Kita bisa kok. Listrik, misalnya, kita bisa bikin,” ujar Prof. Satryo.

Prof. Satryo juga menyoroti perlunya mengubah cara mengukur kinerja perguruan tinggi agar tidak melulu berfokus pada publikasi internasional. Ia menilai bahwa penelitian yang berdampak nyata bagi masyarakat sering kali tidak dihargai dalam penilaian internasional seperti Scopus.

Lebih lanjut, Prof. Satryo berencana membenahi Key Performance Indicator (KPI) untuk dosen yang selama ini memicu komersialisasi kampus dan kenaikan biaya kuliah. KPI yang menuntut perguruan tinggi mencari pendapatan sendiri telah mendorong kampus menaikkan SPP demi mendapatkan akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional (BAN-PT).

“Nah, kalau cari uang yang paling gampang apa? Maaf, SPP dinaikkan. Itulah yang menjadi jeritan mahasiswa sampai saat ini,” ungkapnya.

Prof. Satryo berkomitmen untuk mengubah regulasi dan KPI agar dosen dapat bekerja dengan nyaman tanpa tuntutan komersial berlebihan. “KPI kita ubah semua supaya dosen-dosen bekerja dengan nyaman, tenang. Tidak ada masalah, mau di bidang pertanian, mau di bidang fisika murni, dua-duanya bagus. Meskipun tidak Scopus, tidak apa-apa, yang penting ada karya nasional, karya untuk masyarakat,” jelasnya.

Melalui kebijakan ini, Prof. Satryo berharap perguruan tinggi di Indonesia akan lebih berorientasi pada inovasi yang bermanfaat langsung bagi masyarakat dan mampu menghidupkan industri nasional. “Not only that, tidak hanya itu, kita mesti menciptakan industri yang bagus, startup yang kuat,” tegasnya.

Sebelumnya, Wamendikti Saintek Stella Christie menyatakan bahwa hilirisasi tidak akan terjadi tanpa inovasi dan teknologi sains.

Oleh karena itu, Stella menegaskan kementeriannya akan fokus mengembangkan sumber daya manusia (SDM) dan mengeluarkan inovasi-inovasi baru sesuai arahan Presiden Prabowo.

"Hilirisasi tidak akan terjadi tanpa inovasi dari sains dan teknologi. Itu adalah satu yang sangat penting yang kami harus galakkan," kata Stella di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 21 Oktober 2024 lalu. (rpi)

 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Menko Polkam Dapati Nilai Transaksi Penyelundupan Capai Rp216 Triliun dalam Kurun 4 Tahun Terakhir

Menko Polkam Dapati Nilai Transaksi Penyelundupan Capai Rp216 Triliun dalam Kurun 4 Tahun Terakhir

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Budi Gunawan mengatakan nilai transaksi penyelundupan selama empat tahun di Indonesia mencapai Rp 216 triliun.
Malaysia Kalahkan Tim Peringkat 187 Ranking FIFA, dari Dua Penalti dan Masih Kebobolan 1 Gol

Malaysia Kalahkan Tim Peringkat 187 Ranking FIFA, dari Dua Penalti dan Masih Kebobolan 1 Gol

Malaysia menang dengan skor akhir 3-1 di Stadion PAT, Bangkok, Kamis (14/11/2024). 
Kemendikdasmen Rubah Kurikulum SMK Usai Jalin Kerjasama dengan KPPMI

Kemendikdasmen Rubah Kurikulum SMK Usai Jalin Kerjasama dengan KPPMI

Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KPPMI) bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menggelar rapat koordinasi pada Kamis (14/11/2024).
Jelang Laga Kontra Jepang, Calvin Verdonk Dapat Sorotan Khusus dari FIFA, Bicara Jujur Sebenarnya Bek NEC Nijmegen Itu Potensial Jadi Mesin Gol, tapi...

Jelang Laga Kontra Jepang, Calvin Verdonk Dapat Sorotan Khusus dari FIFA, Bicara Jujur Sebenarnya Bek NEC Nijmegen Itu Potensial Jadi Mesin Gol, tapi...

Kualitasnya diakui, FIFA sampai beri sorotan penuh pada Calvin Verdonk jelang Timnas Indonesia hadapi Jepang. Katanya performa impresifnya di NEC Nijmegen itu..
Sudah Salaman dengan Erick Thohir, PSSI Mulai Naturalisasi Dua Pemain Keturunan untuk Bela Timnas Indonesia U-20

Sudah Salaman dengan Erick Thohir, PSSI Mulai Naturalisasi Dua Pemain Keturunan untuk Bela Timnas Indonesia U-20

Dimulainya proses naturalisasi Tim Geyspen dan Dion Markx ini ditandai oleh keduanya bersalaman dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. 
Tidak Ada Kapoknya usai Rugikan Timnas Indonesia, Bahrain Mencoba Kelabui Wasit Berkali-kali di Laga Kontra China

Tidak Ada Kapoknya usai Rugikan Timnas Indonesia, Bahrain Mencoba Kelabui Wasit Berkali-kali di Laga Kontra China

Bahrain mencoba mengelabui wasit dalam berbagai kesempatan saat menghadapi China, setelah merugikan Timnas Indonesia dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Trending
Malaysia Kalahkan Tim Peringkat 187 Ranking FIFA, dari Dua Penalti dan Masih Kebobolan 1 Gol

Malaysia Kalahkan Tim Peringkat 187 Ranking FIFA, dari Dua Penalti dan Masih Kebobolan 1 Gol

Malaysia menang dengan skor akhir 3-1 di Stadion PAT, Bangkok, Kamis (14/11/2024). 
Kemendikdasmen Rubah Kurikulum SMK Usai Jalin Kerjasama dengan KPPMI

Kemendikdasmen Rubah Kurikulum SMK Usai Jalin Kerjasama dengan KPPMI

Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KPPMI) bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menggelar rapat koordinasi pada Kamis (14/11/2024).
Prediksi Skor Timnas Indonesia vs Jepang, Taisei Marukawa: Tidak Aneh Kalau Hasilnya...

Prediksi Skor Timnas Indonesia vs Jepang, Taisei Marukawa: Tidak Aneh Kalau Hasilnya...

Laga Timnas Indonesia vs Jepang dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 akan berlangsung pada 15 November 2024 besok di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Omongan Pelatih Brasil Soal Welber Jardim Terbukti, Dulu Bilang Pemain Timnas Indonesia U-19 Itu Bakal Bersinar Jika...

Omongan Pelatih Brasil Soal Welber Jardim Terbukti, Dulu Bilang Pemain Timnas Indonesia U-19 Itu Bakal Bersinar Jika...

Mantan pelatih dari Tim Brasil U-17, Philip Leal, ternyata pernah menyoroti kualitas permainan dari penggawa Timnas Indonesia kelompok umur yakni Welber Jardim.
Suasana Kurang Kondusif Terjadi di Sesi Konferensi Pers Jepang Jelang Laga Kontra Timnas Indonesia, sampai Hajime Moriyasu dan Wataru Endo Kebingungan

Suasana Kurang Kondusif Terjadi di Sesi Konferensi Pers Jepang Jelang Laga Kontra Timnas Indonesia, sampai Hajime Moriyasu dan Wataru Endo Kebingungan

Suasan kurang kondusif terjadi pada sesi konferensi pers Jepang jelang pertandingan melawan Timnas Indonesia di laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Padahal Sudah Imbang Lawan Timnas Indonesia, Bahrain Terheran-heran Masih Banyak Pihak yang Lebih Jagokan Skuad Garuda, Dragan Talajic sampai Bilang...

Padahal Sudah Imbang Lawan Timnas Indonesia, Bahrain Terheran-heran Masih Banyak Pihak yang Lebih Jagokan Skuad Garuda, Dragan Talajic sampai Bilang...

Bahrain kini makin terheran-heran, mengingat banyak pihak yang semakin percaya bahwa Timnas Indonesia memiliki peluang besar untuk lolos ke Piala Dunia 2026.
Shin Tae-yong Komentari Hasil Imbang Australia Vs Arab Saudi: Grup C Tak Bisa Diprediksi

Shin Tae-yong Komentari Hasil Imbang Australia Vs Arab Saudi: Grup C Tak Bisa Diprediksi

Shin Tae-yong menjawab pertanyaan awak media terkait Australia yang meraih hasil kacamata saat menjamu Arab Saudi.
Selengkapnya
Viral