Jakarta, tvOnenews.com - Jumlah pengangguran usia kerja di Indonesia tercatat sebanyak 7,47 juta per Agustus 2024.
Hal itu diungkapkan Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti dalam siarannya, Selasa (5/11/2024).
Ia mengatakan, jumlah itu mengalami penurunan dibanding satu tahun sebelumnya, penurunannya mencapai 390 ribu orang.
“Angka ini lebih rendah jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” kata Amalia.
Ia merincikan, tingkat pengangguran terbuka pada angkatan kerja laki-laki tercatat 4,9 persen.
Sementara pada angkatan kerja perempuan tercatat 4,92 persen.
Masih kata dia, masing-masing menurun dari 5,42 persen dan 5,15 persen pada Agustus 2023.
Sedangkan tingkat pengangguran terbuka di wilayah perkotaan dan perdesaan masing-masing tercatat sebesar 5,79 persen dan 3,67 persen pada Agustus 2024, menurun dari 6,4 persen dan 3,88 persen pada tahun sebelumnya.
Amalia menuturkan bahwa terdapat 215,37 juta penduduk usia kerja per Agustus 2024, meningkat 2,78 juta orang jika dibandingkan dengan Agustus 2023.
“Angkatan kerja mencapai 152,11 juta orang atau bertambah 4,4 juta orang. Bukan angkatan kerja mencapai 63,26 juta orang atau lebih rendah sekitar 1,62 juta orang dibandingkan Agustus tahun lalu,” ucapnya.
Ia menyampaikan bahwa dari jumlah angkatan kerja tersebut, sebanyak 144,64 juta orang di antaranya bekerja, atau meningkat 4,79 juta orang dibandingkan Agustus 2023.
Angka tersebut terdiri dari pekerja penuh waktu sebanyak 98,45 juta orang, bertambah 2,06 juta orang; pekerja paruh waktu sebanyak 34,63 juta orang, naik 510 ribu orang; serta setengah pengangguran sebanyak 11,56 juta orang, meningkat 2,22 juta orang.
Dengan begitu, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) tercatat meningkat menjadi 70,63 persen pada Agustus 2024, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 69,48 persen.
“Jika dibedakan menurut jenis kelamin, maka TPAK laki-laki masih lebih tinggi dari TPAK perempuan, yang mana TPAK laki-laki mencapai 84,66 persen, sedangkan TPAK perempuan mencapai 56,42 persen,” ujar Amalia. (ant/vsf)
Load more