Jakarta, tvOnenews.com - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan Selasa (5/11/2024) merosot di awal hari menjelang rilis data produk domestik bruto (PDB) Indonesia triwulan III-2024.
“Hari ini, Badan Pusat Statistik akan merilis PDB triwulan III-2024. Kami memperkirakan pertumbuhan PDB triwulan III-2024 sedikit melambat menjadi 5,02 persen year on year dari 5,05 persen year on year di triwulan II-2024,” kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede di Jakarta, Selasa (5/11/2024).
Pertumbuhan PDB triwulan III-2024 diprediksi akan sedikit melambat terutama karena pertumbuhan investasi yang saat ini berjalan cukup pelan.
Sementara itu, Surat Berharga Negara (SBN) diperdagangkan sideways pada Senin (4/11/2024) walaupun rupiah sedang dalam tren pelemahan. Pemerintah hari ini akan melakukan lelang obligasi untuk seri SBSN, dengan target indikatif sebesar Rp9 triliun. Seri yang dilelang dalam lelang ini adalah SPNS6mo, SPNS9mo, PBS032, PBS030, PBS004, PBS039, dan PBS038.
Selain itu dari sisi eksternal, pergerakan kurs rupiah dipengaruhi oleh sentimen politik terkait Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) antara Donald Trump dan Kamala Harris.
Investor saat ini masih menunggu hasil pemilu AS dan pengumuman pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) November 2024 untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang arah kebijakan fiskal dan moneter AS di masa mendatang.
Load more