Seruan Bahlil soal Hilirisasi Jadi Penggerak Pertumbuhan Ekonomi RI, Ungkap Potensi Ekspor Menggiurkan di 2040
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan hilirisasi adalah mesin utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Bahlil menyampaikan, melalui hilirisasi juga Indonesia mampu mendorong nilai tambah dan menggenjot lapangan kerja baru.
Hal itu disampaikan dalam kegiatan REPNAS National Conference & Awarding Night di Jakarta, Senin, 14 Oktober 2024 lalu.
"Waktu saya di Kementerian Investasi (BKPM), saya membuat peta jalan hilirisasi sebagai mesin pertumbuhan ekonomi kita," kata Bahlil, dikutip Kamis (17/10/2024).
Menteri yang juga Ketum Partai Golkar itu mengungkapkan bahwa hilirisasi adalah langkah penting yang harus dilakukan.
Saat ini, program tersebut telah menjadi fokus pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional melalui pengolahan sumber daya alam dalam negeri dengan potensi nilai investasi sebesar 618 miliar dolar AS hingga di tahun 2040.
"Sampai dengan 2040, total 618 miliar dolar AS dari 28 komoditas. Jadi ini bukan omon-omon, jadi 28 komoditas kita buat hilirisasi," ujarnya.
Kendati demikian, Bahlil tidak menyebutkan secara rinci dari 28 komoditas sumber daya alam yang dimaksud tersebut.
Menurutnya, jika peta jalan hilirisasi yang dibuatnya dilaksannakan, maka akan mampu menghasilkan dampak ekonomi dengan potensi nilai ekspor di tahun 2040 sebesar 875,9 miliar dolar AS.
Hal ini sejalan dengan visi Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Subianto untuk meningkatkan pendapatan per kapita Indonesia hingga di atas 10.000 dolar AS per kapita di tahun 2029.
Dirinya juga mengungkapkan apabila Indonesia mampu mengawinkan bahan baku lokal dengan industri berteknologi tinggi, maka akan dapat menciptakan mesin pertumbuhan ekonomi yang kuat di berbagai sektor strategis.
Sektor-sektor itu adalah hulu migas, minerba, perikanan, perkebunan, dan kehutanan.
Semua sumber daya itu mempunyai potensi besar untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional secara signifikan.
Bahlil memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat meningkat hingga 2 persen per tahun jika hilirisasi industri dieksekusi.
Sehingga, program ini dapat menjadi motor pertumbuhan ekonomi untuk mengejar target 8 persen di pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka ke depan.
Sebagai contoh, sektor nikel telah menjadi bukti nyata keberhasilan hilirisasi.
Load more