Selanjutnya, Edy mengatakan bahwa penerapan BMAD untuk impor ubin keramik dari China dan dukungan dari Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 36 Tahun 2024 tentang SNI wajib, diprediksi akan mengembalikan tingkat utilisasi produksi keramik nasional.
Saat ini, tingkat utilisasi berada di 63%, dan diharapkan meningkat menjadi 67-68% pada akhir 2024.
"Asaki memasang target utilisasi produksi nasional tahun 2025 di level 80% dan tahun 2026 di kisaran 90%," ujarnya optimis.
Selain itu, Edy berharap kebijakan ini mampu menjadikan industri keramik lebih kompetitif di pasar domestik. Ia juga yakin bahwa sektor ini bisa mendukung program pemerintahan baru Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, terutama dalam target pembangunan 3 juta rumah per tahun.
Sebelumnya, Asaki juga menyebut bahwa selain BMAD dan SNI wajib, program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) turut meningkatkan optimisme industri keramik.
Dukungan ini sangat penting untuk menyambut program pemerintah baru terkait pembangunan rumah rakyat. (rpi)
Load more