Jokowi menekankan pentingnya manajemen perencanaan penyelenggaraan event baik oleh pihak penyelenggara dan pemerintah. Pengajuan perizinan, menurut Presiden sebaiknya dilakukan jauh lebih awal sebelum acara terselenggara.
“Betul-betul memberikan kepastian jauh-jauh hari sebelumnya, betul-betul memotong birokrasi kita sehingga munculnya adalah sebuah cost yang lebih murah dan lebih terbuka, transparan,” kata Presiden dalam peluncuran digitalisasi layanan perizinan penyelenggaran event di The Tribrata Darmawangsa, 24 Juni lalu.
“Ini saya minta juga kepada penyelenggara event itu mengajukannya jauh-jauh bulan sebelumnya, enam bulan sebelumnya, setahun sebelumnya, mengajukan izin dulu. Artinya itu ada perencanaan yang baik, manajemen perencanaan yang baik kapan event itu diselenggarakan,” lanjutnya.
Selain itu, penerapan e-catalog untuk UMKM, serta teknologi keuangan seperti QRIS dan e-commerce, semakin memperkuat ekonomi digital yang inklusif dan mendorong pertumbuhan usaha kecil menengah.
Pascapandemi, Jokowi membuktikan bahwa digitalisasi bukan sekadar pilihan, melainkan keharusan. Dengan dasar-dasar yang telah dibangun, pemerintah terus memperkuat ekosistem InaDigital untuk mengembangkan pelayanan publik yang lebih modern, terpercaya, dan efisien.
Presiden Jokowi bertekad menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang terdepan dalam revolusi digital, membuka peluang baru bagi seluruh masyarakat di era yang serba cepat ini.
Pada akhirnya, pandemi telah menjadi momentum tak terduga yang memaksa Indonesia bergerak lebih cepat dalam melakukan transformasi digital. Dengan infrastruktur yang terus berkembang dan berbagai inovasi yang diluncurkan, Indonesia sedang berada di jalur yang tepat untuk menjadi pemain utama dalam ekonomi digital global.
Load more