Selain fokus pada pembiayaan, pemerintah juga memperkuat ekosistem ekonomi syariah dengan menciptakan berbagai instrumen keuangan berbasis syariah, seperti penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk.
Sri Mulyani mengungkapkan, Indonesia telah menjadi salah satu negara berkembang pertama yang sukses menerbitkan sukuk hijau (green sukuk).
Dengan total nilai penerbitan sukuk negara yang telah mencapai Rp2.808,66 triliun dan outstanding sebesar Rp1.565,72 triliun, sukuk negara terus memainkan peran penting dalam mendalamkan sektor keuangan syariah di Indonesia.
“Sukuk telah menjadi katalisator utama dalam mendorong dan memperdalam sektor keuangan syariah,” tegasnya.
Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), aset keuangan syariah di Indonesia sudah mencapai Rp2.756,45 triliun, atau tumbuh 12,48% dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk memperkuat ekosistem syariah, pemerintah juga fokus pada pengembangan sumber daya manusia di sektor ini.
Salah satu langkah yang diambil adalah pengalokasian dana abadi pendidikan, pemberian beasiswa LPDP, serta beasiswa afirmasi bagi para santri yang ingin melanjutkan pendidikan hingga jenjang S3.
Load more