Hasil Kolaborasi Ampuh Pemerintah dan BUMN Lawan Kemiskinan Ekstrem di Banyuwangi, Ada Rantang Kasih hingga Mekaar
- tvOnenews.com/Rilo Pambudi
Jakarta, tvOnenews.com - Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Arif Budimanta, mengungkapkan strategi pemerintah di bawah kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) untuk mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem di Indonesia.
Arif menjelaskan bahwa pemerintah telah mengadopsi tiga pendekatan utama dalam menangani kemiskinan.
Selain itu, pemerintah juga membentuk satuan tugas khusus untuk mengkoordinasikan upaya penghapusan kemiskinan ekstrem.
Hal itu disampaikan Arif saat berbicara dalam acara Journalist Journey yang diselenggarakan PT Penanaman Modal Nasional (PNM) di Banyuwangi beberapa waktu lalu.
"Pendekatan pertama adalah pengurangan beban pengeluaran bagi kelompok miskin melalui bantuan sosial, jaminan sosial, dan subsidi yang tepat sasaran," kata Arif diberitakan Senin (30/9/2024).
Arif juga memaparkan pendekatan kedua, yaitu meningkatkan pendapatan masyarakat miskin melalui program pemberdayaan atau kewirausahaan.
"Harapannya, kelompok miskin yang memiliki anak bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik jika pendidikan mereka dipersiapkan sejak dini dan didukung oleh negara," ujarnya.
PNM juga turut berperan dalam peningkatan pendapatan ini dengan program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar).
Program ini menyasar perempuan dari keluarga prasejahtera dan memberikan pinjaman modal mulai dari Rp2 juta agar mereka dapat memulai usaha.
Mekaar menggunakan sistem tanggung renteng, di mana peminjam harus tergabung dalam kelompok minimal 10 orang.Â
Pendekatan ketiga yang dijelaskan Arif adalah pengurangan wilayah kantong kemiskinan melalui pembangunan infrastruktur.
"Kita bisa melihat bagaimana dana desa digunakan untuk perbaikan infrastruktur," tambahnya.
Dia mencontohkan perbaikan jalan di Desa Telemung, Banyuwangi, sebagai salah satu hasil nyata dari dana desa yang dialokasikan untuk infrastruktur.
Menurut Arif, program-program tersebut sudah menunjukkan hasil yang signifikan.
"Ada bukti yang menunjukkan bahwa program penghapusan kemiskinan ekstrem ini berjalan sesuai harapan," katanya. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase penduduk miskin ekstrem di Indonesia pada Maret 2024 sebesar 0,83%, turun dari 1,12% di tahun sebelumnya.
Sedangkan, angka kemiskinan umum Indonesia pada Maret 2024 adalah 9,03%, turun 0,33% dibandingkan tahun lalu.
Khusus di Kabupaten Banyuwangi, penurunan kemiskinan ekstrem juga lebih signifikan dalam tiga tahun terakhir, bahkan lebih rendah dibanding tingkat nasional dan provinsi.
Load more