Menurut Bahlil, hilirisasi komoditas tambang sudah digagas sejak era Presiden pertama RI, Soekarno. Namun, eksekusi nyata baru bisa dilaksanakan di era pemerintahan Presiden Jokowi.
"UU-nya semua sudah ada, tapi yang berani eksekusi untuk bangun smelter tembaga di republik ini hanya di zaman Presiden Joko Widodo," tambahnya.
Sebagai penutup, Bahlil menekankan pentingnya keberanian dalam mewujudkan hilirisasi ini. Ia menggambarkan dirinya sebagai sosok yang turut serta dalam proses tersebut, sambil menyebut bahwa dialognya dengan para pengusaha sering kali berjalan alot.
Dengan keberhasilan Amman Mineral membangun smelter tembaga tanpa keterlibatan asing, Indonesia menunjukkan kemampuannya untuk lebih mandiri dalam pengelolaan sumber daya alam.
Langkah ini menjadi salah satu wujud nyata dari program hilirisasi yang diusung pemerintah demi meningkatkan nilai tambah komoditas tambang. (rpi)
Load more