Menyongsong Rencana Pemerintah Tahun 2025, Anindya Bakrie Paparkan Peran Penting Pengusaha
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Memasuki era pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan dan peluang ekonomi yang harus dihadapi dengan kerja sama yang solid antara pemerintah dan dunia usaha.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Dewan Pembina KADIN, Anindya Bakrie, dalam dialog bertajuk "Peluang Dunia Usaha dalam Menyongsong Pemerintahan Prabowo-Gibran" yang diadakan pada Sabtu, 31 Agustus 2024, di Hutan Kota by Plataran, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Dalam pidatonya, Anindya menekankan bahwa keberhasilan rencana pemerintah di tahun 2025 tidak hanya bergantung pada kebijakan yang dicanangkan, tetapi juga pada stabilitas politik dan harmoni sosial.
Ia menyebutkan bahwa kemitraan antara dunia usaha dan politik harus berjalan dengan baik agar tercipta stabilitas yang mendukung pertumbuhan ekonomi.
"Political stability dan social cohesiveness adalah kunci. Dunia usaha harus benar-benar dimengerti, baik dari pusat hingga daerah. Tanpa stabilitas ini, perencanaan sebaik apapun tidak akan berjalan optimal," ujar Anindya.
Perencanaan Ekonomi 2025 dan Peran Serta Dunia Usaha
Melalui perencanaan yang matang, pemerintahan Prabowo-Gibran berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga mencapai target pertumbuhan 8% per tahun.
Anindya menjelaskan bahwa ada beberapa langkah penting yang telah dipersiapkan untuk mencapai target tersebut, di antaranya adalah penguatan konsumsi domestik, peningkatan belanja pemerintah, serta transformasi ekonomi melalui investasi yang berbasis kepastian hukum.
"Konsumsi domestik kita kuat, infrastruktur digelontorkan Rp400 triliun, dan dengan kepastian hukum, investasi akan mengalir deras. Ini peluang besar yang harus dimanfaatkan oleh pengusaha untuk berkontribusi dalam pencapaian target nasional," kata Anindya.
Di forum yang sama, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojokusumo, menyoroti pentingnya sektor perumahan sebagai salah satu driver pertumbuhan ekonomi.
Hashim menyampaikan bahwa sektor perumahan di Indonesia, jika dikelola dengan baik, dapat menyumbang hingga 25% terhadap GDP, serupa dengan yang terjadi di Tiongkok selama 35 tahun terakhir.
Hashim yang juga ditunjuk sebagai Ketua Satgas Perumahan dalam tim transisi Prabowo-Gibran, menegaskan komitmen pemerintah untuk membangun 2 juta unit rumah di pedesaan dan 1 juta unit apartemen di perkotaan setiap tahun.
Load more