Jakarta, tvOnenews.com - Harga logam mulia dalam negeri yang ditunjukkan dari pergerakan harga emas Antam masih relatif stagnan di awal pekan ini. Padahal pada akhir pekan lalu, harga emas dunia telah kembali menembus rekor tertingginya dalam sejarah.
Dikutip dari laman logammulia.com, pada Senin (26/8/2024), harga emas bersertifikat PT Aneka Tambang Tbk (Antam) terpantau stagnan di level Rp1,420 juta per gram. Sementara harga pembelian kembali atau buyback emas Antam juga tidak bergerak dari level Rp1,267 juta per gram.
Setelah menembus rekor tertingginya di awal Agustus 2024 pada level Rp1,433 juta per gram, harga emas Antam justru cenderung melemah. Sejak awal bulan harga emas Antam bahkan tercatat terkoreksi Rp13 ribu per gram, atau 0,9 persen.
Pergerakan harga emas dalam negeri ini berbanding terbalik dengan tren kenaikan pada harga emas dunia. Pada akhir pekan lalu, harga emas dunia di pasar spot bahkan telah mencapai 2.514 dolar AS per troy ounce, atau merupakan rekor tertinggi dalam sejarah.
Dalam setahun terakhir, harga emas dunia tercatat telah mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Dimana harga emas telah naik hingga 620 dolar AS atau naik sekitar 32 persen dibandingkan dengan harga emas di Agustus 2023 yang masih di bawah level 1.900 dolar AS per troy ounce.
Harga emas dunia yang diperdagangkan dalam satuan troy ounce saat ini bila dikonversi adalah sebesar 31 gram. Dengan harga 2.514 dolar AS per troy ounce, maka harga emas batangan seberat 400 troy ounce akan bernilai lebih dari 1 juta dolar AS.
Faktor Kenaikan
Menurut sejumlah pengamat, kenaikan harga emas dunia dalam setahun terakhir terutama disebabkan oleh naiknya minat investor global terhadap emas di tengah tingginya ketidakpastian di pasar keuangan dunia.
Selain itu, meningkatnya permintaan emas dari sejumlah bank sentral global juga mendorong naiknya harga emas dunia. Selanjutnya faktor geopolitik atau perang di Ukraina dan Gaja juga memicu meningkatnya ketidakpastian dan berdampak positif bagi pergerakan harga emas dunia.
Analis Komoditas dari UBS Global Wealth Management Giovanni Taunovo mengatakan, penyebab utama dari naiknya harga emas baru - baru ini terutama disebabkan oleh melemahnya nilai tukar dolar AS dan ekspektasi terhadap penurunan tingkat suku bunga di Amerika Serikat pada bulan depan.
Oleh sebab itu, meski harga emas dunia telah menembus rekor tertingginya, namun menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat harga emas di dalam negeri menjadi relatif lebih murah.
Sekedar catatan, sepanjang bulan Agustus 2024 nilai tukar rupiah telah menguat sekitar 4,7 persen, dari level 16.400-an ke level Rp15.400-an. Penguatan rupiah ini membuat kenaikan harga emas di dalam negeri menjadi terbatas. (hsb/AP)
Load more