Ia berharap sumur kedua, yaitu Sumur B12, akan mulai produksi pada kuartal IV-2024.
Lebih lanjut, Ia berharap kedua sumur tersebut dapat berkontribusi sesuai target Work Program and Budget (WP&B) dengan rata-rata produksi tahunan sebesar 9.285 barel minyak per hari (bopd) pada 2024.
"Meskipun onstream sumur pertama sempat bergeser, SKK Migas berharap BUIC tetap dapat memberikan kontribusi yang sama sesuai yang sudah di targetkan dalam WP&B 2024," ujar Tjip.
Ia menambahkan, tiga sumur lainnya dari proyek BUIC, yaitu sumur C13, C14, dan C19, serta dua sumur clastic yaitu C15 dan C21, ditargetkan akan mulai produksi pada kuartal I-2026.
"Diharapkan nantinya informasi dari sumur ini dapat memberikan data yang lebih akurat tentang potensi kandungan minyak lapisan clastic Lapangan Banyu Urip dengan perkiraan cadangan 3P sebesar 670 juta barel minyak," ujar Tjip.
Tjip juga menjelaskan bahwa proyek BUIC ini diperkirakan akan mencapai puncak produksinya pada tahun 2027, dengan kapasitas produksi mencapai 19.000 barel minyak per hari (BOPD).
Pada kesempatan ini, Ia juga memberikan apresiasi kepada ExxonMobil atas proyek BUIC yang berhasil memberdayakan produk nasional, salah satunya adalah penggunaan rig untuk alat pengeboran.
Load more