"Produksi biofuel kita saat ini 46 juta ton. Kita ekspor 26 juta ton. Jika kita konversi lagi, karena kita impor 5,3 juta ton solar, harga CPO dunia akan naik, dan petani Indonesia yang akan menikmatinya," ujarnya.
Amran berharap implementasi program B50 tidak hanya mengurangi ketergantungan impor solar, tetapi juga meningkatkan harga CPO di pasar internasional.
Sebab ini dinilai akan menguntungkan petani di Indonesia, yang menjadi produsen CPO terbesar dunia dengan pangsa pasar mencapai 58 hingga 60 persen.
Langkah ini diyakini tidak akan menimbulkan masalah yang berarti, seiring dengan pasokan CPO di Indonesia yang aman dan tidak akan terganggu.
"Sumber bahan baku kita untuk CPO terbesar dunia. Kita punya 58 persen hingga 60 persen untuk CPO. Saya kira tidak ada masalah, Insya Allah aman," kata Amran.
Beberapa kalangan menilai keberlanjutan program biodiesel sebagai bahan bakar nabati memerlukan penanganan masalah di sektor hulu sawit.
Load more