Maka dari itu ketika harga gas naik, keramik dalam negeri sontak terimbas dampak dan mulai kalah bersaing dengan produk keramik impor yang lebih murah.
"Begitu naik, kita drop karena daya saing kita rendah, kalah bersaing harga, kemudian impor masuk. Karena konsumen kita masih concern dengan harga," kata Ashady.
Catatan Direktorat ISKPBGNL, utilitas kapasitas produksi industri keramik pernah berada di level 90 persen.
Tetapi setelah harga gas meningkat serta gempuran barang impor, produktivitas industri ubin keramik turun hingga 69 persen pada akhir 2023.
Bahkan pada Januari 2024, produktivitas industri keramik RI drop hingga pada level 64 persen dan Februari 61 persen.
Sebagai informasi, harga gas bumi sendiri ditetapkan sebesar 6 dolar AS per MMBTU.
Load more