Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mendorong Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk melakukan program percepatan 'harta karun' RI yang sangat potensial.
Hal itu disampaikan Menko Luhut saat menjelaskan peluang hilirisasi di Badung, Bali, beberapa waktu lalu.
“Kami melihat ini sebagai peluang untuk mengurangi kemiskinan, Presiden Jokowi sudah kita laporkan, dan presiden terpilih Prabowo kami usulkan ini menjadi program percepatan dari pemerintahan yang mendatang,” kata Luhut, dikutip Sabtu (25/5/2024)
Saat Seminar Percepatan Integrasi Hulu-Hilir Industri Rumput Laut dan Peluncuran International Center for Tropical Seaweeds (ICTS), Luhut menyampaikan hilirisasi rumput laut sedang digodok untuk menjadi proyek strategis nasional (PSN).
Selain nilai jual rumput laut yang terbukti menjanjikan, serapan tenaga kerja dalam program tersebut juga langsug berdampak.
“Kalau ini kita buat 1,2 juta hektare secara bertahap kita bisa mempekerjakan langsung hampir 1 juta orang, tidak langsung bisa berapa banyak tapi menurut saya ini satu terobosan yang selama ini kurang kita perhatikan,” ujar Luhut.
Menko Marves mengatakan sudah mendapat perintah dari Presiden Jokowi untuk hilirisasi rumput laut.
Seperti halnya nikel, keuntungan dari rumput laut sudah mulai terlihat setelah beberapa waktu dijalankan.
Seiring buah kerja yang mulai terlihat, Luhut pun telah melaporkan ke Prabowo Subianto terkait potensi tersebut.
Luhut menyebut telah mendapat respons baik dari Presiden Terpilih yang mengaku berkomitmen meneruskan langkah percepatan hilirisasi rumput laut.
“Gampang itu (masuk PSN) nanti kita dampingi, yang jelas strategis lah kan menciptakan lapangan kerja jutaan gitu,” kata dia.
Meski hilirisasi rumput laut baru dimulai, Menko Luhut memproyeksikan 2033 mendatang nilai ekspor hasil budidaya kelautan ini akan mencapai 19 miliar dolar AS atau setara Rp304,26 triliun.
Sebab dalam 100 hektare lahan saja, proyek rumput laut dapat mempekerjakan 150 orang. Sedangkan saat ini Indonesia sudah memetakan Nusa Tenggara Barat dengan 600.000 hektare yang siap ditanami rumput laut.
“Jadi kita tinggal nanti laporkan, mudah-mudahan kita bisa mempersiapkan sehingga tahun ini juga sudah bisa kita mulai pakai yang 600.000 hektare di NTB, belum lagi kita hitung di tempat lain,” ujarnya. (rpi)
Load more