Jakarta, tvOnenews.com – PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) belum lama ini mengumumkan kinerja keuangan pada kuartal I-2024.
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh CEO Medco Energi Roberto Lorato dalam keterangan resmi.
"Dengan volume produksi minyak yang lebih tinggi dan panduan produksi yang lebih baik, kami berada pada saat yang tepat dimana kondisi harga minyak sedang membaik. Hal tersebut mengindikasikan prospek positif untuk sisa tahun ini," kata Roberto Lorato, Rabu (1/5/2024).
EBITDA atau pendapatan yang diperoleh sebelum dikurangi bunga, pajak, penyusutan, dan amortisasi yang dicatat Medco pada triwulan pertama ini sebesar US$328 juta atau Rp5,33 triliun.
Jumlah tersebut sedikit lebih tinggi dibandingkan kuartal I tahun 2023. Sedangkan, Laba Bersih perusahaan milik Arifin Panigoro tersebut tercatat sebesar sebesar US$73 juta atau Rp1,18 triliun (Rp1.187 miliar).
Laba bersih tersebut lebih rendah dari kuartal I 2023 yang sempat membukukan US$82 juta atau Rp1,33 triliun.
Kondisi ini ternyata disebabkan oleh kontribusi dari Amman Mineral Internasional (AMMN) yang menurun.
Meskipun produksi meningkat, AMMN menyumbangkan laba lebih rendah dibandingkan kuartal I 2023 yakni sebesar US$16 juta atau Rp260 miliar.
Hal ini disebabkan oleh bea ekspor yang lebih tinggi dan pembayaran Pendapatan Negara Bukan Pajak yang lebih tinggi.
Diketahui, harga realisasi rata-rata minyak adalah US$79,0 per barel, lebih tinggi dibandingkan kuartal 2023 sebesar US$76,4, dan harga gas rata-rata sebesar US$7,0 per satu juta British Thermal Unit (mmbtu).
Belanja modal yang dibukukan sebesar US$99 juta atau Rp1,16 triliun. Belanja tersebut sebagian besar digunakan untuk pengeboran di Oman, pengembangan baru di Natuna, Corridor, dan proyek Geothermal Ijen.
Kas dan setara kas yang tercatat hingga kuartal I-2024 kali ini berjumlah US$478 juta atau Rp7,77 triliun dengan Utang Bersih sebesar US$2,5 miliar atau Rp40,66 triliun dan Utang Bersih terhadap EBITDA 1,9x.
Selain itu, Medco juga menyelesaikan divestasi aset Vietnam kepada Bitexco Energy Company Limited.
Medco Energi juga melaporkan panduan produksi setahun penuh telah direvisi, meningkat dari 145 mboepd menjadi kisaran antara 145 – 150 mboepd, karena produksi minyak dan kondensat yang lebih tinggi, namun masih ada ketidakpastian permintaan gas pipa di Singapura.
Produksi Minyak & Gas(Migas) tercatat sebesar 157 mboepd dan diklaim stabil dibandingkan dengan kuartal IV 2023.
Namun, catatan tersebut masih 7 mboepd di bawah kuartal I 2023, disebabkan karena berkurangnya hak partisipasi Corridor setelah perpanjangan PSC baru dan permintaan gas pipa yang lebih rendah di Singapura, namun diimbangi sebagian oleh volume minyak yang lebih tinggi dari Oman 60 dan Natuna.
Belanja modal Minyak & Gas sebesar US$83 juta, terutama untuk pengembangan di Corridor (Suban), Natuna (Forel dan West Belut) serta sumur produksi di Blok 60, Oman.
Untuk penjualan ketenagalistrikan mencapai 1.062 GWh, dimana 19% dari sumber energi terbarukan. Belanja modal ketenagalistrikan tercatat sebesar US$16 juta atau Rp260 miliar, digunakan untuk pengembangan Geothermal Ijen dan PLTS Bali Timur.
Pembangunan PLTS Bali Timur berkapasitas 25 MWp diperkirakan akan selesai akhir tahun 2024 dan pengembangan Geothermal Ijen tahap I berkapasitas 34 MW juga berjalan baik dan akan selesai pada kuartal I 2025.
Sedangkan, Amman Mineral Internasional (AMMAN) mencatatkan produksi tembaga 98 Mlbs, 21% lebih tinggi dari tahun-ke-tahun dan produksi emas 167 Koz, 34% lebih tinggi dari tahun-ke-tahun.
Sedangkan pembangunan smelter tembaga masih berjalan sesuai jadwal dan kini telah mencapai 88 persen. (rpi)
Load more