Namun, akibat anjloknya nilai tukar rupiah hingga menembus level Rp16 ribu per dolar AS, Bank Indonesia akhirnya memilih untuk mengabaikan pertumbuhan ekonomi, demi menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Berbeda Sendiri
Kenaikan tingkat suku bunga acuan yang dilakukan Bank Indonesia ini juga berlawanan dengan yang dilakukan oleh sejumlah bank sentral dunia. Pascapandemi Covid-19, bank sentral di berbagai negara justru telah menurunkan tingkat suku bunga acuan, untuk menggerakkan perekonomian.
Di Amerika Serikat penundaan penurunan suku bunga oleh Bank Sentral, The Federal Reserve telah membuat pasar keuangan global bergejolak sejak awal tahun. Meski inflasi di Amerika masih bergejolak, The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga pada kuartal ketiga tahun ini.
Sementara, Bank Sentral Eropa justru mengaku akan segera melakukan penurunan tingkat suku bunga acuannya. Turunnya tingkat suku bunga acuan dilakukan setelah tingkat inflasi di kawasan Eropa Terkendali.
Bahkan, Brazil dan Argentina yang tergolong negara berkembang yang relatif rentan terhadap gejolak pasar pada bulan April ini masih berani menurunkan tingkat suku bunga acuan setidaknya sebesar 50 basis points. (hsb)
Load more