Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong Mundur Setelah Berkuasa 20 Tahun, Berakhirnya 65 Tahun Era Keluarga Lee Kwan Yew di Pemerintahan
- AP Foto
Era Keluarga Lee Kwan Yew
Pengunduran diri Lee Hsien Loong dari perpolitikan di Singapura, menandakan berakhirnya era kepemimpinan keluarga Lee Kwan Yew di Negeri Singa. Sejak merdeka hingga memisahkan diri dari Federasi Malaysia pada tahun 1965, pengaruh Lee Kwan Yew di negeri ini sangat besar.
Bukan saja berhasil memimpin Singapura, dia berhasil membawa dan memimpin partainya PAP menjadi partai penguasa tanpa pesaing berarti di Singapura.
Dengan tangan dinginnya, Lee Kwan Yew berhasil membawa Singapura dari negeri terbelakang tanpa sumber daya alam, hingga ke posisi negara dengan sistem keuangan terbaik di dunia.
Negeri dengan pendukuk lebih dari lima juta jiwa ini berhasil menjadi salah satu pusat keuangan dunia. Dari sisi pendapatan per kapita, pada tahun 2022 lalu, Singapura tercatat menjadi negara dengan pendapatan per kapita tertinggi kedua dunia.
Setelah berkuasa selama 31 tahun, Lee Kwan Yew akhirnya mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Singapura pada tahun 1990, meski baru berusia 67 tahun.
Era kepemimpinan Lee Kwan Yew digantikan dengan orang kepercayaannya Goh Chok Tong yang memerintah Singapura mulai tahun 1990 hingga 2014.
Era kepemimpinan Goh Chok Tong ini disebut generasi kedua pimpinan Singapura, yang tidak lepas dari bayang - bayang tangan dingin bapak bangsa Lee Kwan Yew.
Besarnya pengaruh Lee Kwan Yew ini ditopang oleh posisi anak sulungnya, Lee Hsien Loong yang ketika itu telah ditunjuk sebagai Wakil Perdana Menteri Singapura, dan juga menjadi salah satu pimpinan di partai PAP.
Dipersiapkan sebagai pimpinan masa depan Singapura, Lee Hsien Loong akhirnya bisa naik dengan mulus sebagai Perdana Menteri Singapura pada tahun 2004 lalu.
Menjadi pemimpin generasi ketiga, Lee Hsien Loong berhasil mempertahankan posisi Singapura sebagai salah satu pusat keuangan dunia. Dia juga disebut sukses membawa ekonomi Singapura keluar dari tekanan pascapandemi Covid-19.
Dalam 20 tahun kepemimpinannya, Lee Hsien Loong dikenal dengan sejumlah kebijakannya, seperti memperkenalkan lima hari kerja setiap minggunya, dan juga memperpanjang masa cuti melahirkan bagi ibu hamil.
Setelah mengundurkan diri dari posisi Perdana Menteri, Lee Hsien Loong mengaku akan pensiun dari dunia politik, termasuk mundur dari posisinya di partai PAP. Hal ini sekaligus menunjukkan berakhirnya era kekuasaan keluarga Lee Kwan Yew di Singapura.
Load more