Dikutip dari situs resmi perusahaan, perusahaan melakukan ekspansi di AS dengan membuka 15 kantor baru sejak 1996. Hingga kini, SVB tercatat mempunyai 29 kantor internasional yang tersebar di Amerika Serikat, India, Inggris, Israel, Kanada, Cina, Jerman, Hong Kong, Irlandia, Denmark, dan Swedia.
Sejak 2011, SVB dipimpin oleh Greg Becker.
Di bawah kepemimpinannya, SVB menjalankan empat bisnis utama yang melayani sektor inovasi, yakni perbankan komersial global, modal ventura dan investasi kredit, perbankan swasta dan manajemen kekayaan, dan perbankan investasi.
Pada kuartal IV 2022, SVB melaporkan aset sebesar US$212 miliar setara Rp3.257 triliun (asumsi kurs Rp15.366 per dolar AS). Sementara itu, jumlah deposito di SVB mencapai sekitar US$175,4 miliar atau setara Rp2.712 triliun.
Di lain sisi, SVB melaporkan US$74 miliar atau setara Rp1.137 triliun dalam bentuk pinjaman dan US$342 miliar atau Rp5.255 triliun lainnya merupakan dana klien.
Kini, Pemerintah Amerika Serikat (AS) memutuskan melakukan bail out Silicon Valley Bank yang bangkrut. Dengan begitu, semua uang nasabah sekitar Rp2.712 triliun yang nyangkut kini bisa kembali.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen menginstruksikan Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) untuk menjamin semua uang nasabah SVB bisa diakses mulai hari ini. Bahkan, AS menjamin uang nasabah yang tidak diasuransikan dalam kejadian bank gagal. (ito)
Simak berita tvonenews lainnya di google news
Load more