Sleman, DIY - Seorang anak perempuan di Kalurahan Tegaltirto, Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman, diduga mengalami keracunan jajanan Chiki Ngebul (Cikbul). Bocah berusia 7 tahun itu mengeluhkan demam, pusing, dan muntah usai malam sebelumnya makan jajanan tersebut.
"Awalnya dikira masuk angin, tapi kemudian anak ini muntah berwarna kuning dan hijau. Karena orang tua khawatir lalu dibawa ke Puskesmas Berbah," kata Kustini, Jumat (13/1/2023).
Setelah dilakukan pemeriksaan, jumlah sel darah putih atau leukosit pada tubuh anak tersebut mencapai 14.000. Jumlah ini terbilang melebihi batas normal.
Tim medis kemudian memberikan tindakan yang diperlukan terhadap anak tersebut. Menurut Kustini, kondisi anak tersebut saat ini sudah membaik dan bisa beraktifitas kembali.
"Kemarin juga dilakukan pemeriksaan kepada teman dan kakaknya, karena mereka juga mengonsumsi Cikbul, tetapi tidak ada gejala. Alhamdulilah, kondisi sang anak sekarang sudah baik dan bisa aktifitas lagi," ujar Kustini.
Pasca temuan kasus tersebut, Kustini langsung meminta Dinas Kesehatan untuk menindaklanjuti. Salah satunya dengan melakukan sosialisasi tentang kewaspadaan dini bagi masyarakat, sekolah dan pelaku usaha.
Kustini juga meminta masyarakat agar segera melapor ke Puskesmas terdekat apabila ada keluarga yang mengalami gejala mual, muntah, pusing, dan demam setelah mengonsumsi Cikbul.
"Kita minta kepada Puskesmas dan fasilitas kesehatan lain untuk kesiapsiagaan dari dampak Cikbul ini. Kepada petugas kesehatan juga kami minta untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait makanan yang baik untuk dikonsumsi," terangnya.
Kustini melanjutkan, saat ini Dinas Kesehatan Sleman bersama BPOM juga telah turun ke lapangan untuk melakukan monitoring penjaja makanan Cikbul.
"Beberapa hari ini sudah monitoring juga, di antaranya pasar malam di Denggung dan Maguwoharjo. Tidak ditemukan pedagang Cikbul," ungkapnya.
Kustini juga mengingatkan para orang tua untuk mengawasi makanan atau jajanan yang dikonsumsi anak-anaknya. Hal ini penting dilakukan agar anak-anak bebas dari makanan atau jajanan yang membahayakan kesehatan.
"Saya minta bapak dan ibu agar mengawasi jajanan yang dibeli putra-putrinya. Jangan sampai ini luput dari perhatian kita sebagai orang tua," pungkasnya. (Apo/Buz).
Load more