Sleman, DIY - Sejumlah objek wisata di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diprediksi akan diserbu wisatawan pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Sekitar 300 ribu wisawatan dari luar kota diperkirakan akan menghabiskan libur akhir tahun di Bumi Sembada.
Dijelaskan Kustini, hingga awal Desember 2022 jumlah kunjungan wisatawan ke Sleman mencapai 6,4 juta orang. Jumlah ini melebihi dari target Dinas Pariwisata sebanyak 6 juta wisatawan.
Adapun objek wisata yang menjadi primadona pengunjung antara lain Kaliurang di kawasan lereng Gunung Merapi, Tebing Breksi, beberapa candi, taman rekreasi buatan, serta museum dan desa wisata. Beberapa destinasi tersebut juga diprediksi masih akan menjadi pilihan masyarakat untuk menghabiskan libur Nataru.
Menurut Kustini, prediksi jumlah wisatawan tersebut salah satunya karena adanya anjuran dari Presiden Jokowi agar masyarakat dan pejabat negara berwisata di dalam negeri.
"Kemungkinan besar nanti Sleman pasti banyak wisatawan yang datang," terangnya.
Sebagai persiapan menyambut wisatawan, lanjut Kustini, pengelola wisata sudah melakukan berbagai langkah. Seperti kerja bakti membersihkan lokasi di kawasan wisata Kaliurang, menyiapkan jalur jip wisata, serta mengadakan pentas seni budaya.
Selain itu, para pelaku wisata juga sudah menyiagakan petugas pengamanan dan pemandu wisata. Serta kesiapan armada wisata untuk mengantar wisatawan menikmati keindahan alam Kabupaten Sleman.
"Ada 1.000 armada jip di lereng Merapi dan 65 armada di Tebing Breksi," ujar Kustini.
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa meminta para pengelola wisata tidak memanfaatkan momen libur Nataru untuk melakukan tindakan di luar batas kepada wisatawan. Seperti menaikkan harga tiket, parkir, dan kuliner makanan yang terlalu mahal.
"Sleman itu sekarang punya tagline, ngangeni, jangan sampai momen ini digunakan oleh oknum tertentu untuk mencederai pariwisata di Sleman yang sudah kondusif. Monggo tetap kita taati aturan jangan sampai mengecewakan pengunjung, tolong dijaga nama besar Sleman," harap Danang.
Danang mencontohkan kasus yang menimpa wisatawan saat berlibur ke kawasan lereng Merapi pada libur Hari Raya Idul Fitri kemarin. Saat itu ada oknum masyarakat yang melarang wisatawan menggunakan mobil pribadi untuk naik ke Bunker Kaliadem dengan alasan harus menyewa jip wisata.
Kasus tersebut membuat dunia pariwisata Sleman tercoreng yang bisa berdampak pada jumlah kunjungan wisatawan. Danang tak ingin kasus semacam itu terulang lagi di masa mendatang.
"Kita harus belajar dengan beberapa daerah yang mempunyai potensi wisata yang baik. Bali itu karena keramahannya masyarakat dan Pokdarwis maka wisatawan menjadi aman dan pengen kembali kesana lagi. Pengene Sleman ngono kui lho, ngangeni (Pengennya Sleman seperti itu, membuat kangen)," pungkas Danang. (Apo/Buz).
Load more