Yogyakarta, DIY - Pembangunan Pusat Desain Industri Nasional di bekas Terminal Terban Yogyakarta senilai Rp34,5 miliar ditargetkan selesai pada akhir Desember 2022,Jumat 20/5.
"Berdasarkan tata kala, maka pekerjaan fisik pembangunan Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) ditargetkan selesai dalam waktu sekitar tujuh bulan atau sampai akhir Desember ini," kata Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta Tri Karyadi Riyanto di Yogyakarta, Jumat.
PDIN dibangun di lahan seluas 2.843 meter persegi dengan bangunan empat lantai dilengkapi dengan rooftop tanpa basement karena berada di kawasan cagar budaya yang tidak memungkinkan menambah fasilitas tersebut.
Menurut dia, keberadaan PDIN memiliki nilai penting bagi pengembangan sektor industri kecil dan menengah agar mampu memiliki daya saing yang lebih baik. "Tidak hanya untuk industri di Kota Yogyakarta saja tetapi untuk industri kecil di seluruh Indonesia," katanya.
Guna mendukung fungsinya, maka terdapat sejumlah fasilitas yang disematkan seperti ruang pameran, seminar, dan plaza yang berada di lantai satu.
Sementara, lantai dua akan digunakan sebagai ruang audio visual, perpustakaan, ruang rapat, ruang pertemuan, dan lainnya. Sedangkan ruangan untuk co-working space berada di lantai tiga, dan lantai empat untuk kantor mitra dan sirkulasi.
PDIN rencananya akan lebih banyak dikelola oleh profesional dibanding aparatur sipil negara sehingga diharapkan bisa memberikan dampak yang lebih besar bagi pengembangan industri kecil dan menengah.
"Pada masa sekarang ini, pengembangan industri kecil dan menengah membutuhkan pendekatan dari hulu ke hilir serta kerja sama dari berbagai pihak termasuk untuk peningkatan kualitas desain produk. Ini yang coba diwujudkan di PDIN," katanya.
Sementara itu, Asisten Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Yogyakarta Kadri Renggono yang melakukan peletakan batu pertama gedung mengatakan, PDIN dapat menjadi jawaban atas berbagai kendala yang dihadapi dalam upaya pengembangan industri kecil dan menengah.
"Misalnya di Kota Yogyakarta yang banyak memiliki industri kecil, namun pelaku industri biasanya belum mampu mengembangkan produk berbasis desain," katanya.
Oleh karenanya, keberadaan PDIN diharapkan dapat membantu pelaku industri kecil dan menengah dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas produk.
"Kebutuhan industri kecil dan menengah yang juga perlu didukung adalah pada terbentuknya ekosistem industri kecil yang lebih luas. Tidak hanya di Kota Yogyakarta tetapi di seluruh Indonesia," katanya. (ant/ind)
Load more