ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Audiensi Berakhir Deadlock, Massa Penambang Sungai Progo Sempat Blokade Jalan Solo

Audiensi antara perwakilan penambang Sungai Progo dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) dan turut didampingi aparat penegak hukum setempat yang digelar pada Rabu (15/10/2025) siang sempat berakhir deadlock.
Rabu, 15 Oktober 2025 - 19:59 WIB
Aksi penambang Sungai Progo memblokade Jalan Solo km 6, Ngentak, Caturtunggal, Kabupaten Sleman tepatnya di depan Kantor BBWSSO.
Sumber :
  • Tim tvOne - Sri Cahyani Putri

Sleman, tvOnenews.com - Audiensi antara perwakilan penambang Sungai Progo dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) dan turut didampingi aparat penegak hukum setempat yang digelar pada Rabu (15/10/2025) siang sempat berakhir deadlock.

Ketidakpuasan terhadap hasil pertemuan ini membuat massa sempat memblokade Jalan Solo km 6, Ngentak, Caturtunggal, Kabupaten Sleman tepatnya di depan Kantor BBWSSO.

Blokade dilakukan dengan memarkirkan truk secara melintang dari arah barat ke timur. Sementara dari arah berlawanan, jalan ditutup dengan menggunakan water barier.

Kendati demikian, hal ini berlangsung singkat mulai pukul 14.20 WIB sampai dengan pukul 14.30 WIB.

Koordinator Lapangan PPPS, Umar Effendi menyampaikan alasan pemblokadean Jalan Solo karena audiensi antar kedua belah pihak belum membuahkan keputusan.

"Pemblokiran jalan itu alasannya, ya untuk nutup jalan karena memang belum ada sama sekali keputusan," katanya kepada awak media.

Adapun, alasan lainnya agar Gubernur DIY yang sekaligus Raja Keraton Yogyakarta mengetahui kesengsaraan yang dialami oleh warganya terkait adanya kebijakan ini.

"Biar Sinuhun Ngarso Dalem tau lah kalau rakyatnya itu susah karena gak bisa kerja, gak bisa nambang. Setelah kami pikir lagi (pemblokadean Jalan Solo) karena mengganggu aktivitas jalan, jadi kami buka. Karena kami juga tidak mengganggu aktivitas masyarakat yang lain," ucap Umar.

Disampaikannya, aksi ini dilakukan oleh ratusan penambang yang tergabung dalam Perkumpulan Penambang Progo Sejahtera (PPPS) yang mayoritas berasal dari Kabupaten Bantul dan Kulon Progo.

Mereka menuntut pemberian rekomendasi teknis (Rekomtek) penggunaan alat sedot dalam Izin Pertambangan Rakyat (IPR).

"Dulu tahun 2015 itu pernah keluar ada rekomtek sedot, setelah mati ini rencananya mau diganti dengan pacul atau alat bantu yang sangat sederhana. Cuma kalau kami pakai pacul, nambang itu gak bisa karena keadaannya di kali (red: sungai) sangat dalam dan harus menggunakan sedotan. Jadi tuntutan kami hanya ingin dikasih rekomtek sedot dan izin dipercepat," tutur Umar.

Ia melanjutkan, pelarangan penggunaan alat sedot dalam IPR dimulai pada 2025. Aturan itu disebut-sebut berlaku secara nasional.

"Penambang selama tujuh bulan ini tidak ada yang kerja, jadi sama sekali semua nganggur. Untuk ngasih makan keluarga, anak, istri aja itu sangat susah karena memang nggak bisa kerja semua," ucapnya.

Massa mengancam akan menginap di Kantor BBWSSO. Apalagi, massa juga tidak bertemu dengan Kepala kantor BBWSSO saat audiensi berlangsung siang tadi. (scp/buz)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT