13 Tahun UU Keistimewaan DIY, Momentum Hadapi Tantangan Pariwisata, Teknologi, Alih Fungsi Lahan Hingga Budaya Global
- Tim tvOne - Tim tvOne
Nantinya, puncak gebyar keistimewaan peringatan UUK DIY ke-13 akan diselenggarakan di Alun-alun Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul pada 30-31 Agustus mendatang. Serta diakhiri di Lapangan Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul pada 13 September 2025.
"Kegiatan ini bersumber dari Dana Keistimewaan DIY. Rangkaian acaranya ada kurang lebih 200-an event yang diselenggarakan dengan menggabungkan aktivitas di berbagai macam OPD di DIY," ucap Aris.
Kegiatan ini diharapkan menumbuhkan rasa memiliki terhadap keistimewaan DIY di kalangan masyarakat sekaligus mempererat sinergi antara Pemda DIY, Kabupaten/Kota dan tingkat Kalurahan.
Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X menambahkan, UUK DIY Nomor 13 tahun 2012 tentang keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta lahir dari akar sejarah ketika dua kerajaan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Pakualaman memutuskan untuk bergabung dengan Republik Indonesia yang baru saja lahir.
"Keputusan ini bukan sekadar pilihan politik, melainkan ikatan batin sehidup semati antara dua pihak yang setara dengan mahar sebuah janji Yogyakarta akan tetap istimewa," ucap Paku Alam.
Selama 13 tahun pelaksanaannya, UUK telah membawa berbagai capaian. Namun, perjalanan keistimewaan tidak pernah bebas dari tantangan DIY dalam menghadapi dinamika pariwisata yang harus selaras dengan kelestarian lingkungan, tekanan alih fungsi lahan yang mengancam ruang hidup, perkembangan teknologi yang menuntut birokrasi lebih adaptif, hingga gelombang budaya global yang menguji daya tahan jati dirinya.
Tema peringatan 'Mupokoro Gunito Prasanti Loka' merefleksikan pesan leluhur memelihara kebudayaan, menjaga ketentraman dan merawat Harmoni di tengah arus perubahan. (buz)
Load more