Yogyakarta Gamelan Festival #30 Kembali Digelar, Ajang Pertemukan Pemain dan Penikmat Gamelan Lintas Generasi
- Istimewa
- Istimewa
Di lokasi yang sama, Penasehat YGF #30, KPH Purbodiningrat menuturkan, Yogyakarta Gamelan Festival merupakan perjalanan panjang sebuah komitmen untuk menjaga dan mengembangkan warisan agung budaya nusantara yaitu gamelan.
Festival ini mengajak untuk kembali mendengar bukan hanya suara instrumen, melainkan suara kehidupan dari kemerincing saron hingga dengung gong yang menggema.
"Gamelan bukan hanya untuk didengar, tapi untuk dirasakan dan dimaknai. Yogyakarta sebagai pusat kebudayaan Jawa memiliki tanggungjawab moral dan historis untuk menjadi rumah yang terbuka bagi dialog antar budaya," ucapnya.
Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi melanjutkan, gamelan bukan hanya sekadar benda mati, melainkan perwujudan nilai harmoni, spiritualitas dan tata kehidupan masyarakat Jawa yang adiluhung.
Bagi generasi muda, gamelan dilihat bukan sebagai pusaka yang tinggal dikenang, melainkan sebagai ruang ekspresi dan inovasi. Dalam dunia yang serba digital dan cepat berubah, gamelan mengajarkan ketenangan, keseimbangan dan kolektivitas.
"Nilai-nilai yang sangat kita butuhkan di tengah derasnya arus individualisme dan komodifikasi seni. Yogyakarta tidak akan kehilangan jati diri selama generasi mudanya masih memukul saron, meniup suling dan menggema bersama gong," kata Dian mewakili Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X.(chm)
Load more