ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Gugat UGM Soal Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Penggugat Serahkan 23 Alat Bukti di Persidangan

Komardin selaku penggugat keaslian ijazah Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) membawa 23 alat bukti dalam sidang gugatan perdata di Pengadilan Negeri Sleman pada hari ini.
Selasa, 22 Juli 2025 - 19:43 WIB
Sidang gugatan perdata ijazah palsu Presiden Jokowi dengan agenda penyerahan alat bukti dari pihak penggugat dan tergugat di Pengadilan Negeri Sleman, Selasa (22/7/2025).
Sumber :
  • Tim tvOne - Sri Cahyani Putri

Sleman, tvOnenews.com - Komardin selaku penggugat keaslian ijazah Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) membawa 23 alat bukti dalam sidang gugatan perdata di Pengadilan Negeri Sleman pada hari ini. Bukti-bukti yang diserahkan mulai dari tayangan YouTube dan beberapa dokumen asli. 

"Ada 23 alat bukti yang kami bawa, termasuk yang ada di YouTube dan ada dokumen asli," kata Komardin, Selasa (22/7/2025). 

Adapun, tayangan YouTube yang dilampirkan seperti pernyataan mantan Rektor UGM periode 2002-2007, Sofian Effendi yang menyatakan bahwa Jokowi tidak tamat S1.

Walaupun pernyataannya ini ditarik beberapa hari lalu, menurut Komardin, hal ini telah menimbulkan kegaduhan baru. Kemudian, dokumennya berupa kerugian masyarakat akibat anjloknya harga sejumlah komoditas. Kondisi ini imbas beredarnya isu ijazah palsu dari mantan Walikota Solo tersebut. 

"Karena kita memperbincangkan soal kerugian, dokumen aslinya termasuk harga daging, batu bara yang mengalami penurunan. Kenapa? karena banyak produksi namun kurang pembelinya akibat terpengaruh dari kegaduhan yang terjadi gegara isu ijazah palsu ini," tutur Komardin.

Sebagaimana diketahui, ada delapan tergugat dalam perkara ini meliputi Rektor, Wakil Rektor 1-4, Dekan Fakultas Kehutanan, Kepala Perpustakaan Fakultas Kehutanan dan Kasmujo yang disebut-sebut sebagai dosen pembimbing Jokowi.

Para tergugat UGM yang diwakili kuasa hukumnya mengajukan sembilan alat bukti baik dokumen asli maupun fotokopi sebagai pembanding. 

"Contohnya tentang pengajuan permohonan ada mekanismenya, Undang-undang (UU)  soal Keterbukaan Informasi Publik (KIP). (alat bukti) ini lebih pada penekanan sengketa soal informasi publik. Karena, yang diminta terkait masalah ijazah. Kita disuruh buka, ini menurut kami sudah masuk dalam ranahnya informasi publik," kata Ariyanto, Kuasa Hukum Tergugat UGM 1-7.

 

Kewenangan Mengadili

Sedangkan, Kasmujo yang merupakan mantan dosen PNS UGM disebut-sebut tidak ada relevansi di dalam mengajukan kewenangan mengadili perkara ini. 

"Kami hanya mengajukan eksepsi saja, berkaitan alat bukti adalah kompetensi dari tergugat 1-7," ucap Zahru Arqom, Kuasa Hukum Kasmujo. 

Terkait hal ini, Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sleman, Cahyono memutuskan untuk melanjutkan sidang dengan agenda putusan sela pada Selasa (5/8/2025) mendatang. (scp/buz) 

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Ketika suami istri masih menetap di rumah orang tua, tak jarang orang tua menyimpan harapan terhadap anak dan menantunya. Bila mertua banyak permintaan, menantu harus bagaimana?

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT