Yogyakarta, tvOnenews.com - Jumlah pemudik di Terminal Giwangan, Kota Yogyakarta diprediksi meningkat 15 persen pada arus mudik lebaran 2025. Puncak arus mudik akan terasa mulai 28 Maret 2025.
"Prediksi arus mudik di Terminal Giwangan dibandingkan tahun kemarin, untuk penumpang naik 15 persen. Angkanya kemungkinan sekitar 280 ribu naik menjadi 300 ribu. Puncak arus mudik mulai 28 Maret 2025," tutur Sigit Saryanto, Kepala UPT Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Giwangan usai meninjau kesiapan arus mudik, Senin (17/3/2025).
Berkaca dari tahun sebelumnya, lanjut Sigit, Terminal Giwangan termasuk satu di antara terminal dengan jumlah pemudik terbanyak setiap lebaran selain Terminal Purabaya di Surabaya, Jawa Timur.
Selain arus mudik, lonjakan penumpang di Terminal Giwangan juga akan terjadi pada arus balik lebaran mulai 5 sampai dengan 6 April 2025.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho menyebut, pergerakan penumpang di Terminal Giwangan bisa saja mulai terlihat pada 21 Maret 2025.
Hal ini dikarenakan anak sekolah sudah mulai libur serta adanya kebijakan work from anyware (WFA) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Kalau arus mudik, kemungkinan ya tetap di tanggal 28 (Maret) ya. Tapi bisa jadi tanggal 21 (Maret) besok itu, karena sudah tidak ada pembelajaran langsung di sekolah. Juga sudah ada kemungkinan WFA. Tapi, coba nanti kita pantau, termasuk komunikasi dengan KAI untuk melihat parameternya, perjalanannya seperti apa, agar ada persandingan data," kata Agus.
Kendati demikian, pihaknya mengeklaim sudah bersiap untuk menghadapi arus mudik dan balik lebaran 2025. Pun, pengecekan uji kelaikan terhadap moda transportasi yang akan melayani penumpang lebaran.
"Ramp check meski rutin, kita tingkatkan lagi. Begitu pula ramp check di tempat parkir juga kita lakukan," ucapnya.
Lebih lanjut, ramp check dilakukan sesuai pesan Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi saat sidak di Terminal Giwangan beberapa hari lalu yang menegaskan bahwa keselamatan adalah hal yang utama, tidak ada negosiasi tentang keselamatan.
Oleh karena itu, pihaknya bersama perusahaan otobus (PO) sebagai mitranya akan berusaha seoptimal mungkin, mengedukasi kepada penyedia jasa layanan angkutan orang dan barang untuk memastikan bahwa kendaraan yang keluar dari pool mereka benar-benar sehat baik kendaraan maupun sopirnya.
"Tentu, ini menjadi hal concern dan kami akan bahu-membahu untuk mewujudkannya," pungkas Agus. (scp/buz)
Load more