Yogyakarta, tvOnenews.com - Aktivitas Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta kembali teramati.
Gunung Merapi meluncurkan Guguran Lava maupun Kegempaan yang cukup tinggi.
Hingga kini, Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta masih menetapkan tingkat aktivitas Gunung Merapi pada level III atau siaga.
Dari pengamatan sejak pukul 00.00-06.00 WIB pada Rabu (25/10/2023), Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mengamati terjadinya 20 kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1,7 kilometer.
BPPTKG Yogyakarta juga mengamati terjadi 1 kali guguran lava ke arah Kali Boyong dengan jarak luncur 1 kilometer. Sedangkan dari data seismogram terekam kegempaan guguran 35 kali, Low Frekuensi 1 kali, Hybrid/Fase Banyak 91 kali.
Sementara dari pantauan cuaca di Kawasan Gunung Merapi teramati berawan. Angin bertiup tenang ke arah barat.
Suhu udara 17-19.9 °C, kelembaban udara 70-96.6 %, dan tekanan udara 875.2-920.5 mmHg.
Secara visual Gunung Merapi tampak jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 25 meter di atas puncak kawah.
BPPTKG Yogyakarta merekomendasikan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (Nur/Dan)
Load more