Sleman, DIY - Keberadaan dosen Universitas Islam Indonesia (UII), Ahmad Munasir Rafie Pratama hingga saat ini masih misterius. Dosen Program Studi Informatika Fakultas Teknologi Industri (FTI) itu sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya ke Polda DIY.
Berikut fakta-fakta kasus hilangnya Rafie yang berhasil dirangkum tim tvOnenews.com.
1. Hilang Usai kunjungan ke Norwegia.
Kabar hilangnya Rafie pertama kali mencuat dari keterangan yang disampaikam Rektor UII Fathul Wahid lewat laman http://uii.ac.id/amrp. Dalam pernyataan itu, rektor menyatakan jika UII tengah berduka karena salah satu dosennya belum diketahui keberadaannya usai melakukan kegiatan di Norwegia.
"Universitas Islam Indonesia (UII) sedang berduka karena salah satu dosennya, Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP) belum diketahui keberadaannya setelah mengikuti aktifitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN)," kata Fathul Wahid, Sabtu (18/2/2023).
Dalam kunjungan ke Norwegia, tim UII terdiri dari empat orang, termasuk rektor. Kunjungan tersebut dalam rangka mempererat hubungan kerja sama antar kedua universitas.
2. Membuat laporan orang hilang ke Polda DIY.
Pihak keluarga Rafie sempat melaporkan kejadian tersebut ke Polda DIY. Laporan dilakukan pada tanggal 17 Februari 2023.
Adapun laporan diterima dengan nomor STPLK/0003/II/2023/DIY/SPKT. Kemudian Polda DIY juga sudah menerbitkan info orang hilang yang kemudian diunggah dalam akun resmi media sosial Polda DIY seperti di Twitter dan Instagram.
"Polda DIY sudah menerima laporan tanggal 17 Februari 2023. Laporan diterima di SPKT Polda DIY," ujar Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto, Minggu (19/2/2023).
3. Rafie terdeteksi masuk Amerika Serikat
Beberapa hari dinyatakan hilang, keberadaan Rafie mulai menemui titik terang. Pria yang juga menjabat Wakil Dekan bidang Sumber Daya, FTI UII itu terdeteksi masuk ke Amerika melalui Boston.
"Berdasarkan informasi yang diterima oleh keluarga melalui UII dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), AMRP terdeteksi masuk Amerika Serikat melalui Bandara Boston pada 13 Februari 2023," terang Fathul Wahid, Minggu malam (19/2/2023).
Meski keberadaannya sudah terlacak di Boston, tapi posisi persis lokasinya belum diketahui. Bahkan, yang bersangkutan juga belum bisa dihubungi.
"Sampai saat ini, AMRP belum bisa dihubungi," kata Rektor waktu itu.
4. Ubah rute penerbangan tanpa memberi tahu
Setelah resmi terlacak di Boston, pihak UII memastikan Rafie tidak hilang. Akan tetapi sengaja mengubah rute penerbangan tanpa memberitahu pihak UII maupun keluarganya.
Namun UII belum mengetahui maksud dan tujuan Rafie melakukan hal itu. Sebab Rafie belum bisa dihubungi sehingga belum bisa diperoleh informasi terkait motivasinya.
"Sampai hari ini kami belum bisa mengontak yang bersangkutan sehingga kalau kami ditanya terkait motivasinya dan sebagainya, kami belum mempunyai kata pasti yang bisa kami bagi ke publik," ungkap Rektor, Senin (20/2/2023).
Fathul Wahid juga tidak tahu apabila Rafie mengubah rute penerbangan. Rute yang harusnya dari Norwegia ke Istanbul lalu Jakarta, menjadi Istanbul-Boston.
"Kalau kami tahu tentu kami tidak melaporkan ke polisi (soal) orang hilang. Sehingga kami tidak tahu dan juga belum tahu motifnya," ucap Rektor.
5. Sempat umroh bersama keluarga sebelum hilang
Ahmad Munasir Rafie Pratama ternyata sempat menjalani ibadah umroh bersama keluarganya sebelum dikabarkan hilang. Umroh tersebut dilakukan setelah Rafie menjadi pembicara kunci di sebuah forum internasional di kota Riyadh, Arab Saudi.
"Beliau orang baik, orang cerdas, sampai diundang menjadi salah satu pembicara kunci di sebuah konferensi internasional di Riyadh. Itu konferensinya tanggal 23-25 Januari. Kemudian, setelah itu umroh bersama keluarga, istri dan anaknya. Dari informasi lisan yang kami dengar dan dibetulkan oleh pihak keluarga," terang Rektor. (Apo/Dan)
Load more